Wednesday, May 16, 2007

Pembantaian Yahudi di Medinah (Bagi 4)


http://www.faithfreedom.org/Articles/sina/b_quraiza.htm

MENGINVASI & MEMBANTAI BANU QURAIZA

Berikutnya adalah giliran Banu Quraiza. Segera setelah Perang Parit, Muhammad mengaku bahwa malaikat Jibril mengunjunginya, "memintanya agar menarik pedang dari sarungnya dan bergerak menuju habitasi Banu Quraiza 'laknat' dan memerangi mereka. Gabriel mengatakan akan berangkat dgn barisan malaikat dan menggoyahkan benteng2 mereka dan menaruh ketakutan dlm hati mereka." (2) Sahih Bukhari Volume 5, Book 59, Number 443

Tidak jelas mengapa malaikat sakti spt Jibril memerlukan bantuan Muslim utk memberangusi Yahudi kalau ia sudah memiliki "barisan malaikat" yg bisa menggoyahkan benteng2. Namun demikian, sang rasulullah segera memanggil si tukang teriak azan dan memerintahkannya agar mengumumkan permusuhan baru melawan Banu Quraiza," (2)

Muhammad mengepalai bala tentara 3000 tentara infantri dan 30 pasukan berkuda milik Ansar (pembantu) dan Muhajiri (Emigran).

Banu Quraiza diserang karena tidak membantu Muhammad saat Quraish menyerang Medinah. Ali bersumpah bahwa ia tidak akan berhenti sebelum ia menebus garisun mereka. Pengepungan ini berlangsung selama 25 hari. Akhirnya Banu Quraiza menyerah tanpa syarat. Muhamad memerintahkan para lelaki agar diikat tangan mereka, sementara para wanita dan anak2 disekap secara terpisah.

Melihat ini, suku Al-Aws tribe memohon agar nabi memperlakukan mereka dgn ringan. Muhamad mengusullkan agar Sa‘d bin Mu‘adh, seroang mantan sekutu, diberi tugas utk menentukan hukuman dan mereka setuju.

Keputusan Sa'd-yg luka2 serius dlm perang sebelumnya (the Battle of the Confederates)-adalah agar "semua lelaki bertubuh sehat dibunuh dan para wanita dan anak2 dijadikan tahanan dan kekayaan mereka dibagi2kan antara para pejuang Muslim." Sahih Bukhari Volume 4, Book 52, Number 280

Dan keputusan sangat keji inipun diterima oleh sang rahmatan lil alamin yg mengatakan bahwa "Sa‘d memberi keputusan sesuai dgn Perintah
Allâh."

Al-Bubarapouri menambahkan bahwa "Yahudi pantas menerima hukuman keras ini karena pengkhianatan, perasaan anti-Islam dan persediaan persenjataan yg mereka kumpulkan yg terdiri dari 1500 pedang, 2000 tombak, 300 baju besi dan 500 tameng, kesemuanya jatuh ke tangan Muslim." (4)

Sejarawan Muslim sigap membenarkan alasan serangan ini dgn tuduhan korban "curang", memfitnah dan "mengkhianati" dan "menyimpan perasaan melawan Islam". Namun tidak satupun menyebutkan apa persisnya dosa2 Quraisy yg sampai pantas di-genocide secara total itu.

Lobang2 digali di bazaar Medinah dan sekitar 600-900 Yahudi dipenggal disana...

Huyai, Ibn Akhtab, kepala Bani Nadir dan ayah Safiyah ditangkap dlm serangan ini dan dibawa ke nabi dgn tangannya diikat pada lehernya. Ia tetap menolak Muhammad dan memilih dipenggal ketimbang dipaksa memeluk agamanya. Dan iapun dipenggal pada detik itu juga.

Utk memisahkan lelaki dewasa dari lelaki2 muda, para pemuda disuruh melorotkan celana mereka dan kalau mereka sudah memiliki jembut, dipenggallah mereka.

Sunan Abu-Dawud Book 38, Number 4390
Diriwayahkan Atiyyah al-Qurazi:
Saya berada diantara para tahanan Banu Qurayzah. Mereka (para Sahabat) menguji kami, dan mereka yg mulai tumbuh jembut dibunuh dan mereka yg belum, tidak dibunuh. Saya berada diantara mereka yg belum punya jembut.

Kalau kalian masih juga menganggap bahwa Muhamad adalah rasulullah, anda bukan manusia. Saya percaya, kekejaman nabi terhdp Yahudi asal Arabia ini sudah jelas menganga didepan mata.

Tidak mungkin seorang rasulullah bisa membunuh sekitar 600 - 900 orang dan mengusir ribuan orang tanpa sedikitpun menunjukkan belas kasih.

Muhamad bukan rahmatan lil alamin, tetapi kutukan syaitan bagi umat manusia. Bahkan pada detik2 kematiannyapun ia masih melanjutkan instruksi bagi dilakukannya ethnic cleansing.

Bukhari Volume 4, Book 52, Number 288
Nabi pada tempat tidur kematiannya, memberi tiga perintah dan satu diantaranya adalah utk mengusir para penyembah berhala dari jazirah Arab.

Bukhari Volume 4, Book 52, Number 176
Diriwayahkan 'Abdullah bin 'Umar:
Rasulullah mengatakan, "Kau (Muslim) akan memerangi Yahudi sampai mereka bersembunyi dibelakang batu. Batu2 itu akan mengkhianati mereka dan mengatakan, 'Ya 'Abdullah (yi budak Allah)! Ada yahudi dibelakang saya, bunuhlah ia.' "

Ia maling, gangster dan perampok picisan. Ia kaya karena harta korban2nya.

Bukhari Volume 4, Book 52, Number 176
Narrated Anas bin Malik:
Orang sering memberikan buah korma kpd nabi (sbg hadiah) sampai ia menguasai Bani Quraiza dan Bani An-Nadir, saat ia mulai membalas hadiah2 orang.

Lanjutan:
Part 1: The siege, the surrender & the intercession of al-Aus

Part 2: Who is Sa`d bin Mu`adh?

Part 3: Appointment of Sa`d bin Mu`adh, his judgment, its execution and conclusions
-------------------------

1- From Journal of the Royal Asiatic Society of Great Britain and Ireland, (1976), pp. 100-107 By W. N. ARAFAT http://homepages.haqq.com.au/salam/misc/qurayza.html

2- AR-Raheeq Al-Makhtum by Saifur Rahman al-Mubarakpuri http://islamweb.islam.gov.qa/english/sira/raheek/PAGE-26.HTM

3- http://www.usc.edu/dept/MSA/quran/maududi/mau59.html

4- http://islamweb.islam.gov.qa/english/sira/raheek/PAGE-29.HTM

Pengusiran Yahudi dari Medinah (Bag 3)

http://www.faithfreedom.org/Articles/sina/b_nadir.htm
INVASI terhdp BANI AN-NADIR:

Berikut adalah giliran Bani Nadir. Mereka juga termasuk salah satu suku Yahudi di Medinah. Ka'b Ibn Ashraf, kepala Bani Nadir mengkhawatirkan keselamatan sukunya setelah melihat apa yg terjadi dgn Banu Qaynuqa dan bgm sang Nabi memberangus mereka semua tanpa ampun. Ia sadar bahwa Muhamad adalah orang biadab tanpa moral ataupun prinsip dan tidak ada satu halpun yg dpt menghentikan upayanya mengeradikasi Yahudi. Oleh karena itu Ka’b Ibn Ahraf merasa perlu utk berkomunikasi dgn orang2 Mekah utk mencari perlindungan, kalau2 Muslim suatu saat menginvasi bangsanya.

Ka'b bin Ashraf, menurut Maududi : "Orang kaya yg terkenal karena ketampanannya dan kemahirannya berpuisi itu kemudian pergi ke Mekah, dan menyebarkan semangat balas dendam atas matinya kepala2 suku Quraish di Badr dgn menulis dan membacakan syair2 provokatif. Lalu ia kembali ke Medinah dan menyusun lirik2 yg bersifat menghina ttg wanita2 Muslim. Pada akhirnya, Nabi Suci (SAW) mengirimkan Muhammad bin Maslamah Ansari pada Rabi al-Awwal, A. H. 3, utk melaksanakan PERINTAH PEMBUNUHANNYA.” (Ibn Sad, Ibn Hisham, Tabari).

Apa tindak kejahatan bin Ashraf ? Menulis sajak ? Inikah yg mengakibatkan Muhamad menjatuhkan fatwa pembunuhannya ?? Inikah alasan seorang nabi yg disebut adil/insan kamil/pemaaf/lemah lembut/rahmatan lil alamin, utk membunuh pihak yg tidak disukainya ?! Muslim bersikeras bahwa Muhamad melakukan ini, walaupun dgn cara licik, demi menyelamatkan nyawa pengikutnya. Ini lagi2 bukti bgm Islam merusak cara berpikir pengikutnya.

Bahkan Muslim dgn tenang tidak menganggap aneh perintah pembunuhan Muhamad terhdp Abu Afak, lelaki jompo berusia 120 tahun dan Asma bint Marwan, wanita penyair beranak lima, yg keduanya menulis lirik2 yg dianggap menghina terhdp ‘nabi suci’ itu. Kalau begitu, apa beda Muhamad dgn Saddam Hussein, Bin Laden atau tiran2 lainnya ? Bukankah ini sama saja dgn asasinasi para wartawan, penulis dan kaum intelektual oleh Republik Islam Iran dan rejim2 bengis lainnya ?

Cerita pembunuhan Ka'b Bin Ashraf dlm hadis:

BUKHARI, VOLUME 5, #369
Diriwayahkan Jabir Abdullah:

Rasulullah mengatakan "SIAPA BERSEDIA MEMBUNUH Ka`b bin al-Ashraf yg melukai Allah dan RasulNya ?" Maslama berdiri dan mengatakan, "Ya Rasul ! Maukah anda agar saya membunuhnya ?" Nabi mengatakan, "YA". Maslama mengatakan, "Maka ijinkan saya utk mengatakan satu hal (palsu) (yi utk menipu Ka`b). Nabi mengatakan, "Kau boleh mengatakannya."

Maslama pergi ke Ka`b dan mengatakan, "Orang itu (Muhamad) menuntut Sedekah dari kami dan ia sangat memberatkan dan oleh karena itu saya datang utk meminjam sesuatu darimu." Ka`b menjawab, "Memang kau akan cepat lelah karena Muhamad !" Maslama mengatakan, "Tetapi karena kami sudah mengikutinya, kami tidak mau meninggalkannya, sebelum kami tahu bgm nasibnya akan berakhir. Sekarang, pinjamkan kami onta penuh yg dibebani penuh dgn makanan. …

Maslama dan temannya menjanjikan Ka`b bahwa ia akan kembali. Malam itu juga, ia datang ke Ka`b, BERSAMA DGN KAKAK ANGKAT Ka`b (!), Abu Na'ila. Ka`b mengundang mereka utk memasuki bentengnya dan ia bergegas berangkat menemui mereka. Isterinya bertanya padanya, "Kemana kau pergi saat malam ini ?" Ka`b menjawab, “Maslama dan kakak angkat saya, Abu Na'ila, telah datang." Isterinya mengatakan, "Saya mendengar suara seakan darah tumpah darinya." Ka`b mengatakan, "Mereka tidak lain dari saudara saya, Maslama, dan kakak angkat saya, Abu Na'ila. Seorang lelaki murah hati harus menanggapi panggilan, bahkan di malam hari, bahkan kalau ini undangan utk dibunuh."

Maslama masuk dan mengatakan kpd rekannya, "Kalau Ka`b datang, saya akan mencium wangi rambutnya, dan begitu kau melihat bahwa saya memegang kepalanya, BUNUH IA. Saya akan mengijinkan kau mencium wangi kepalanya."

Dan itu pula yg terjadi !!

Hadis ini melanjutkan : "Dan mereka membunuhnya dan menghadap nabi dan memberitahuinya."

VERSI TABARI & IBN ISHAQ:

Tabari VII:94 "Ashraf tidak menyangka apa2 ketika Maslama berseru, ‘BUNUHLAH MUSUH ALLAH !' Dan mereka membunuhnya dan pedang2 mereka saling bentrok. Maslama mengatakan, ‘Saya ingat keris saya dan saya mengambilnya. Saya menancapkannya kebagian bawah tubuhnya. Saya menekan pisau saya itu dgn kuat sampai mencapai alat kelaminnya. Musuh Allah jatuh ke tanah.'"

Ishaq:368 "Kami membawa KEPALANYA kepada Muhamad malam itu, menyalami nabi saat ia solat berdiri dan melemparkan kepala Ashraf di kaki nabi. Nabi MEMUJI ALLAH bahwa penyair itu telah dibunuh dan memuji kami atas PEKERJAAN BAIK yg kami lakukan demi Allah. Serangan kami terhdp musuh Allah mencampakkan teror diantara Yahudi dan tidak ada Yahudi di Medinah yg mengkhawatirkan nyawa mereka.'"

KESIMPULAN : PEMBUNUHAN DAN TEROR = "PEKERJAAN BAGUS" dlm Islam

Ishaq:368 "Ashraf's body was left prostrate. After his fall, all of the Jews were brought low. Sword in hand we cut him down. By Muhammad's order we were sent secretly to his home by night. Brother killing brother. We lured him to his demise with deviousness. We made him taste death with our deadly swords. We sought victory for the religion of the Prophet." Tabari VII:97 "The morning after the murder of Ashraf, the Prophet declared, ‘Kill any Jew who falls under your power.'"

Cerita ini semakin seru. Maududi melanjutkan riwayahnya :
“Setelah tindakan hukuman ini (yi pengusiran B. Qainuqa dan pembunuhan Ka'b bin Ashraf), Yahudi sangat ketakutan shg tidak lagi berani melakukan apa2. Tetapi kemudian pada Shawwal, A. H. 3, suku Quraish ingin membalas dendam atas kekalahan mereka di Badr, berbaris menuju Medinah dgn persiapan besar, dan Yahudi melihat bahwa hanya 1000 tentara berbaris dgn nabi (SAW), disbanding dgn 3000 tentara Quraish, bahkan setelah mereka ditinggalkan oleh ke 300 orang munafik yg kembali ke Madinah. Mereka melakukan pelanggaran pertama dan terbuka terhdp Perjanjian dgn menolak bergabung dgn Nabi dlm mempertahankan kota itu.”

BETAPA ANEHnya bahwa Muslim menuntut kerjasama Bani Nadir setelah membunuh pemimpin mereka dan menghancur-leburkan saudara mereka, Bani Qaynuqa. Maududi membanggakan bgm Yahudi2 ini ketakutan tetapi tetap mencap mereka telah melakukan fitnah karena tidak bersedia mendukung pihak pembunuh kepala suku dan saudara2 mereka ? Bukankah pembunuhan Ka’b ibn Ashraf dan pengusiran Bani Qaynuqa juga merupakan pelanggaran Perjanjian ? Atau mungkin Muhamad merasa bahwa Perjanjian itu hanya bersifat sepihak yg hanya mewajibkan Yahudi sementara Muslim bebas melakukan apa saja ??

Maududi melanjutkan :
“Ketika dlm Pertempuran Uhud, Muslim mengalami kekalahan, mereka (B Nadir) semakin bersemangat. Sampai mereka menyusun rencana rahasia utk membunuh Nabi (SAW) tetapi rencana itu gagal sebelum bisa dilaksanakan.

Detilnya begini :
Setelah insiden Bi'r Maunah (Safar, A. H. 4) Amir bin Umayyah Damri secara tidak sengaja membunuh dua lelaki Bani Amir yg sebenarnya termasuk sekutu2 Muslim. Amir menyangka mereka musuh. Karena kesalahan ini, Muslim wajib membayar uang darah (DIYA). Karena Bani an-Nadir juga bersekutu dgn Bani Amir, Nabi (SAW) pergi menemui mereka, bersama dgn para Sahabat, utk meminta bantuan mereka melunasi uang darah tsb. Dari luar mereka setuju, tetapi secara rahasia mereka merencanakan bahwa seseorang dari mereka akan naik ke atap tempat duduknya Nabi dan menjatuhkan batu besar utk membunuhnya. Tetapi sebelum mereka dpt melangsungkannya, Allah memberitahu nabi dan nabi segera berangkat dan kembali ke Madinah.”

ABSURDITAS YG MENGGELIKAN ! Jadi, pertama Muhammad melanggar perjanjian dgn membunuh Ka’b bin Ashraf. Ia kemudian melanggar SEMUA perjanjian dgn menjarah semua harta Banu Qaynuqa dan mengusir mereka dgn jalan kaki ke gurun pasir. Kini, algojo2 mereka dgn tidak sengaja membunuh orang lain. Lalu mengapa Banu Nadir yg harus menanggung kesalahannya ? Perjanjian tidak dibuat utk membebaskan tindakan criminal salah satu pihak. Perjanjian Muhamad dgn Yahudi adalah utk membela Medinah dari invasi musuh. Bukan utk melunasi tindak criminal Muhamad dan algojo2nya.

BETAPA TOLOLNYA pakar2 Muslim yg selama 1400 tahun membaca cerita ini dan tidak seorangpun memikirkan sejenak isinya ??

Bisakah anda bayangkan kalau scenario itu terjadi di abad 21 ini ? Adakah seorang Presiden yg membunuh lawan politiknya dan lalu meminta uang pada keluarga korbannya itu utk membebaskan Presiden itu dari lilitan hutang pribadinya, misalnya ? Serendah itukah Muhamad ?

Dlm cerita ini, ternyata Muhamad pergi ke Bani Nadir dan menyatakan tuntutannya. Yahudi2 yg sudah ketakutan ini semakin takut dan tidak memiliki pilihan lain selain setuju saja. TAPI BUKAN INI YG DIINGINKAN NABI ! Nabi berharap bahwa B Nadir akan menolak permintaannya dan NABI AKAN MENGGUNAKAN PENOLAKAN INI SBG ALASAN UTK MEMBERANGUSNKAN B NADR, spt ia memberanguskan Banu Qaynuqa. Bani Nadir memiliki tanah agrikutlur yg paling maju di Yathrib. Muhamad mengincar tanah agrarian dan ternak mereka. (Bukhari Volume 9, Book 92, Number 447 )

Muhamad sudah merasakan enaknya TIGA TA, dan tentu kecewa dgn setujunya B Nadir utk membantunya. Jadi apa yg harus dilakukannya ? AH ! Tidak sulit ! Bukannya masih ada ALLAH SWT ?? Muhamad kemudian mengatakan kpd gangnya bahwa tiba2 ia mendapat wahyu dan Allah, katanya, mewanti2nya bahwa B Nadir akan mencoba membunuhnya. Pengikutnya percaya. Wong, semua absurditas Muhamad mereka percaya, dari datangnya Jibril, sampai malam Isra Miraj naik kuda Buraq … apapun mereka percaya.

Al-Mubarakpouri menulis; "… Setelah mendengar ceritanya, mereka mengatakan akan mengambil bagian dlm membayar uang darah itu dan memintanya dan sahabat2nya agar duduk di rumah dan menunggu. Yahudi melakukan pertemuan singkat utk memulai rencana pembunuhan terhdp Nabi (SAW). Yang paling jahat diantara mereka, ‘Amr bin Jahsh, menaiki tembok dan menjatuhkan batu besar atas kepalanya. Salah seorang dari mereka, Salam bin Mashkam, memperingatkan mereka agar tidak melakukannya, karena Allâh akan membongkar rencana ini pada nabi dan tindakan macam itu merupakan pelanggaran atas perjanjian dgn Muslim. 

Ternyata, Jibril memang datang dan memperingatkan Nabi (SAW) … shg ia bergegas kembali ke Medinah. …"

Sekali lagi, perjanjian Bani Nadir dgn Muslim itu adalah utk berperang melawan Mekah jika mereka menyerang Medinah. BUKAN utk membayar uang darahnya Muhamad. Tetapi Muhamad menggunakan ‘wahyu’nya itu utk menyatakan perang terhdp B Nadr. Nabi yg percaya bahwa Allah adalah khairul maakerin, "penipu paling ulung", sendirinya adalah penipu licik.



Muhamadlah yg melanggar perjanjian. Ia juga melanggar prinsip2 moralitas dan batas2 kepantasan.

Lagipula, bukankah cerita diatas seharunya mengundang pertanyaan ??
Kalau memang Yahudi ingin membunuh Muhammad, apa sulitnya menangkap Muhamad dan sahabat2nya saat mereka berkunjung ? Mengapa harus susah2 menjatuhkan batu diatas kepalanya ? Mengapa Allah sanggup memperingatkan nabi tersayangnya, dan tidak bisa membuat ‘Amr bin Jahsh jatuh dari atap ?

Kalau Allah memang begitu marah dgn Yahudi2 ini, mengapa IA tidak membunuh mereka sekalian ? Bukankah ini lebih mudah bagi Muslim dan nabi tersayangNya ? Mengapa Allah yg Maha Pengasih itu membiarkan pengikutnya utk bertindak spt pembunuh picisan ? Hanya orang2 yg dibutakan oleh agama yg tidak sedikitpun merinding membaca cerita2 ini. Bagi orang2 normal lainnya, tidak sulit melihat bgm Muhamad merencanakan ini semua demi suksesnya operasi ethnic cleansing dan penjarahannya.

Maududi mengakhiri cerita ini dgn mengatakan;
“Kini tidak ada lagi alasan utk memberi mereka konsesi lebih lanjut.
Nabi dgn segera mengirimkan ultimatum bahwa fitnah yg mereka rencanakan telah diketahuinya, dan oleh karena itu mereka (B Nadr) HARUS MENINGGALKAN MEDINAH DLM 10 HARI; KALAU MASIH ADA DARI MEREKA YG TERTINGGAL, MEREKA AKAN DIBUNUH.

Sementara itu, Abdullah bin Ubayy mengirimkan mereka (B Nadr) pesan bahwa ia akan membantu mereka dgn 2000 tentara dan bahwa Bani Quraizah dan Bani Ghatafan juga akan membantu mereka; oleh karena itu mereka harus bersikeras dan tidak beranjak dari situ. Karena jaminan palsu ini, B Nadir menanggapi ultimatum Nabi dgn mengatakan bahwa mereka tidak akan meninggalkan Madinah dan ia bisa melakukan apapun yg ia suka. Akhirnya, pada Rabi' al-Awwal, A. H. 4, Nabi (SAW) mengepung mereka dan setelah beberapa hari pengepungan (ada yg mengatakan 6 hari, ada yg mengatakan 15) mereka meninggalkan Medinah dgn syarat mereka dapat membawa semua harta mereka yg dpt diangkut onta2 mereka, kecuali peralatan perang. Akhirnya, Medinah bebas dari suku Yahudi yg curang itu. Hanya dua dari Bani Nadir menjadi Muslim dan dibiarkan menetap. Yg lainnya pergi ke Syria dan Khaibar.”

Muhamad tidak membantai Bani Nadir spt ia membantai Banu Qurayza, suku Yahudi lainnya yg tinggal di Medinah, tapi itu tidak berarti bahwa ia tidak sempat memikirkannya, spt dibuktikan ayat Quran dan Sirat dibawah ini:

[59.3] Dan jika tidaklah karena Allah telah menetapkan pengusiran terhadap mereka benar-benar Allah mengazab mereka di dunia.
Artinya : dengan pedang, 'dan didunia berikut akan ada hukuman neraka, juga.[Sirat, p. 438]

Baik B Quraiza maupun B Ghatfan tidak menolong B Nadir dan akhirnya, tamatlah riwayat mereka di Medinah. Huyai Ibd Akhtab, kepala suku B Nadir saat itu berangkat ke KHAIBAR. Ialah yg dibunuh beberapa tahun kemudian, ketika Nabi menginvasi B Quraiza dan puterinya, SAFIYAH (***)menjadi hasil rampasan Nabi ketika Khaibar jatuh di tangan Muslim.

Al-Mubarkpouri menulis,

"Rasulullah (damai besertanya, SAW) menyita persenjataan, tanah, rumah dan kekayaan mereka. Diantara harta rampasan itu ada 50 baju besi, 50 helm, dan 340 pedang.

Ini menjadi hak Nabi secara eksklusif karena utk mendapatkannya tidak melibatkan pertempuran. Ia membagi2 jarahan itu kpd …. Dan Rasulullah (SAW) menghabiskan bagian jarahannya itu bagi keluarganya utk dapat hidup pada tahun itu dan sisanya dihabiskan utk membeli perlengkapan perang bagi tentara Muslim bagi perang2 dijalan Allâh kemudian.

Hampir semua ayat dlm Sûrah Al-Hashr (Surah 59) menggambarkan pembuangan Yahudi dan cara2 memalukan para Munafik. Ayat2 ini menunjukkan perintah2 yg relevan ttg harta jarahan. Dlm Surah ini, Allâh yg Maha Kuasa, memuji para Emigran dan Pembantu. Surah ini juga menunjukkan sahnya menebang dan membakar pohon2 dan tanah2 milik musuh bagi tujuan militer. Tindakan ini TIDAK IANGGAP SBG TINDAK KRIMINAL SELAMA MEREKA BERADA DI JALAN ALLAH.

Nah, anda lihat sendiri, bahwa sejarawan Muslim sendiri tidak malu2 utk mengakui bahwa ; KEJAHATAN BUKAN LAGI KEJAHATAN JIKA DILAKUKAN DEMI ALLAH. Inilah contoh yg ditinggalkan Nabi bagi penerus2nya dan memang inilah cara para Muslim tulen berlaku sepanjang sejarah. Inilah inspirasi dibelakang fundamentalisme dan terorisme Islam. Kekerasan dlm nama Islam, bukan suatu kejanggalan. INILAH ISLAM SEBENARNYA; pembunuhan, penjarahan, pemerkosaan dan asasinasi … semuanya adalah praktek2 Islam. Tidak ada yg kelewat batas, kalau menyangkut penyebaran agamanya Allah.



Saya kini meminta Muslim utk menunjukkan satu cerita sejarahpun dimana satu suku yg terdiri dari ribuan orang, secara keseluruhan di-eliminasi TOTAL hanya karena satu rencana pembunuhan yg gagal.

Para apologis Muslim berkali2 mengatakan bahwa moralitas jaman sekarang tidak boleh diberlakukan bagi moralitas 1400 tahun lalu. Mereka lupa bahwa Allah sendiri yg mengatakan bahwa Muhamad adalah CONTOH SEMPURNA bagi seluruh umat manusia utk SEGALA JAMAN.

----------------------------------------------
The Invasion of Banu Qainuqa
The Invasion of Banu Quraiza
2- AR-Raheeq Al-Makhtum by Saifur Rahman al-Mubarakpuri http://islamweb.islam.gov.qa/english/sira/raheek/PAGE-26.HTM

3- http://www.usc.edu/dept/MSA/quran/maududi/mau59.html

4- http://islamweb.islam.gov.qa/english/sira/raheek/PAGE-29.HTM


KHAYBAR, KHAYBAR
http://www.indonesia.faithfreedom.org/forum/viewtopic.php?t=4628&start =0&postdays=0&postorder=asc&highlight=

Pengusiran Yahudi dari Medinah (Bag 2)


http://www.faithfreedom.org/Articles/sina/b_qaynuqa.htm
Banu Qaynuqa
oleh ALI SINA

Di Medinah dulu, pernah hidup 3 suku Yahudi; Banu Qainuqa, Bani Nadir dan Bani Quraiza (Quraisy). Setiap suku ini mengadakan persekutuan dgn suku2 Arab lainnya dan jika ada cekcok, maka sekutu2 Arab dan Yahudi akan bersatu melawan musuh. Inilah bukti bahwa dijaman sebelum Islam agama bukan halangan utk bersatu. Sampai saat datangnya Muhamad.

Ketika nabi gadungan itu memasuki Medinah, ia berharap bahwa Yahudi akan menerima agama godokannya. Ia berkotbah ttg tuhannya Yahudi, memuji2 nabi2 mereka dan mengutip legenda2 Yahudi (tapi salah kutip), memilih tanah sucinya Yahudi sbg kiblatnya dan pada dasarnya, mengeles Yahudi agar mau bergabung dgnnya.

W. N. ARAFAT yg membantah terjadinya holocaust pertama ini menulis; "Juga diterima bahwa pada permulaan, nabi Muhamad berharap agar Yahudi dari Yathrib (Medinah), sbg pengikut agama agung, akan menunjukkan pengertian terhdp agama monotheistic baru ini, Islam." (1)

Tetapi betapa kecewanya Muhamad ketika Yahudi malah menertawakannya dan tidak lagi mempedulikan seruannya. Dan mengingat karakter Muhamad yg tidak suka dikritik ini, Muhamad lalu menyimpan dendam kesumat terhdp Yahudi dan sejak saat itu ia memutuskan utk suatu hari dapat melampiaskan dendamnya itu.

INVASI terhdp BANI QAYNUQA:

Ini adalah kelompok Yahudi pertama yg jadi obyek luapan kemarahan Muhamad. Mereka tinggal di Medinah. Mereka berkecimpung dlm kerajinan spt pengukiran emas, pembuatan besi dan pembuatan alat2 keperluan rumah tangga dan oleh karena itu mereka memiliki banyak peralatan perang dlm rumah2 mereka.

Saifur Rahman al-Mubarakpuri dlm Ar-Rahiq Al-Makhtum menulis;

"Mereka (Banu Qaynuqa) memulai mencari kerusuhan, meledek Muslim, melukai mereka yg sering mengunjungi pasar dan bahkan mengintimidasi para wanita. Hal2 ini semakin meruncing keadaan shg nabi (SAW) mengumpulkan mereka, menegur mereka dan menyerukan agar mereka bertindak secara rasional, dewasa dan diperingatkan agar tidak lagi melakukan pelanggaran. Tetapi mereka tetap bersikeras dan tidak mempedulikan peringatannya dan mengatakan: “Jangan besar kepala dgn kekalahan Quraish yg tidak berpengalaman dlm perang. Kalau kau mengajak kami berperang, kau akan sadar bahwa kami ahli perang.” (2)

Apapun yg dikatakan sejumlah Yahudi itu kdp Muhamad itu bukan merupakan pernyataan resmi penduduk. Ini hanyalah alasan yg dicari2 Muhamad utk dapat kesempatan emas utk berperang. Maududi mengatakan, “Ini kata2 jelas sbg deklarasi perang.”

Ini omong kosong. Kata2 ini tidak datang dari kepala Bani Qainuqa dan kata2 ini bukan ancaman. Muslim diteriaki oleh sejumlah hooligan karena Muslim mencoba memaksakan Islam. Hanya orang yg otaknya penuh dgn fanatisme agama bisa menafsirkan olokan beberapa pemuda Yahudi sbg pernyataan perang oleh seluruh penduduk Yahudi melawan Muslim. Menghukum seluruh penduduk dng beringas karena alasan beberapa dari mereka membunuh seorang Muslim karena ia membunuh Yahudi sungguh tidak masuk akal. Padahal di Quran sendiri sudah dikatakan "... tidak ada penanggung beban yg dapat menanggung beban orang lain" (Q. 53: 38)

Sejarawan Muslim ingin menyalahkan kesemuanya kpd Yahudi dan menunjukkan mereka spt pihak jahat dlm cerita ini. Meledek, meneriaki orang bukan sebuah tindak pidana.

Ayat berikut mengemukakan nada benci Muhamad ketika ia ketemu dgn Yahudi.
“Katakan [ya Muhamad] kpd mereka yg tidak beriman: ‘Kalian akan dikalahkan dan dikumpulkan dalam Neraka …’ Sudah ada Tanda bagi Kalian (Ya Yahudi) dlm dua tentara yg bertemu (dlm pertempuran — yi Pertempuran Badr): Satu adalah berperang dijalan Allâh, dan bagi yg lain
mereka) adalah yang tidak beriman. Mereka (yg beriman) melihat mereka (yg tidak beriman) dgn mata kepala mereka sendiri sbg dua kali jumlah mereka (walaupun mereka tiga kali lebih banyak). Dan Allâh mendukung dgn KemenanganNya mereka yg Ia sukai …” [Q.3: 22,13]

"Suatu hari seorang tukang emas Yahudi memprovokasi seorang Muslimah yang auratnya kelihatan ketika ia mengikat ujung jubahnya ke punggungnya. Seorang lelaki Muslim kebetulan berada disana dan MEMBUNUH orang itu (yah, namanya pengikut agama damai); Yahudi membalas dgn membunuh Muslim itu. Keluarga korban kemudian menyerukan bantuan Muslim dan perangpun dimulai." (2)

Insiden2 macam ini sering terjadi dlm masyarakat primitif. Bahkan dlm masy majupun, orang bisa tewas karena hal sepele spt menyerempet mobil orang lain. Manusia kadang tidak dapat berpikir secara rasional. Tindakan mereka bisa drastis konsekwensi parah. Tapi orang bijaksana dapat meredakan situasi dan akan menenangkan massa tanpa berpihak pada siapapun. TETAPI Muhamad memang bukan orang bijak. Ia sudah dimabukkan oleh sukses perampokan dan penjarahan karavan dan sekarang ia sedang mencari2 alasan utk mendapatkan harta kekayaan Yahudi di Yathrib. Insiden ini adalah kesempatan emas baginya, shg pada hari itu, Sabtu, Shawwal 15th, 2 AH, ia berbaris dgn tentaranya dan mengepung benteng2 Yahudi selama 15 hari. Tanpa air, Bani Qainuqa dipaksa menyerahkan kpd nabi segala-galanya yg mereka punya ; nyawa, harta, wanita dan bahkan anak2 mereka.

Maududi menulis, “Akhirnya, nabi suci (yg mendapatkan kedamaian Allah) mengepung kediaman mereka pada akhir Shawwal (menurut pihak lain pada saat Dhi Qa'dah) AH 2. Kepungan ini tidak sampai berlangsung sampai 2 minggu ketika mereka menyerah dan semua lelaki diikat dan dijadikan tahanan. Abdullah bin Ubayy datang dan meminta pengampunan bagi mereka. Nabi suci memenuhi permintaannya dan memutuskan agar Bani Qainuqa diusir dari Medinah dan meninggalkan harta, peralatan perang dan barang2 kerajinan mereka. (Ibn Sa'd, Ibn Hisham, Tarikh Tabari). (3)

Detail2 ttg intervensi Ubayy dilaporkan dlm buku sejarah Islam pertama, Sirat Rasulullah;

"Asim b. `Umar b. Qatada mengatakan bahwa B. Qaynuqa` adalah suku Yahudi pertama yg memutuskan perjanjian dgn nabi dan berperang antara Badr dan Uhud, dan nabi mengepung mereka sampai mereka menyerah tanpa syarat. `Abdullah b. Ubayy b. Salul … mengatakan, 'Ya Muhamad, perlakukanlah rekan2 saya ini dgn baik (kini mereka sekutu Khazraj), tetapi nabi menolaknya. Ia mengulangi kata2nya dan nabi berpaling darinya …

Lalu Qatada mengatakan, 400 lelaki … dan 300 lelaki melindungi saya dari musuh saya, kau akan menghabisi mereka dalam satu hari ? …' Nabi mengatakan, 'Kau boleh mendapatkan mereka.' [Sirat, p. 363]

Dlm kata2 al-Mubarakpuri, "Banu Qainuqa‘ menyerahkan semua materi, kekayaan dan peralatan perang mereka kpd nabi (SAW = damai besertanya), yg menyisakan 1/5 bagian bagi dirinya dan sisanya diberikan kpd pengikutnya. Setelah itu, mereka diusir dari seluruh Arabia ke Azru‘a di Syria dimana mereka tinggal secara sementara dan segera akan musnah." (2)

Tidakkah ada yg pernah bertanya, MENGAPA ? Mengapa insiden sepele dijadikan alasan bagi seseorang yg mengaku utusan Tuhan utk MENGUSIR SELURUH PENDUDUK yg sudah bermukim disama secara turun temurun dan menyita seluruh harta benda mereka ? Apakah kita sudah lupa akan arus pengungsi dari Kosovo ? Milosevic yg sampai diseret ke pengadilan sbg penjahat perang PUN tidak sampai menjambret harta para pengungsi. Dan di abad ketujuh itu, Yahudi di Medinah tidak disediakan kamp pengungsi PBB dan tidak ada Palang Merah dan organisasi2 humaniter lainnya yg datang membantu meringankan penderitaan mereka.

Bgm orang beradab bisa mensahkan aksi tidak beradab dan genocidal seseorang yg menganggap diri nabi ? Bgm Muslim masih bisa bangga menyandang kemuslimannya setelah membaca fakta2 sejarah ini ttg Muhamad? Fakta bahwa Abdullah bin Ubayy, yg oleh al-Mubarakpuri disebut "munafik," datang utk menyelematkan para tahanan ini menunjukkan rencana pertama Muhamad UTK MEMBANTAI MEREKA SEMUA. Mengapa ? Hanya intervensi bin Ubayy yg menyelamatkan nyawa mereka. Mosok orang "munafik" masih memiliki rasa kemanusiaan yg lebih tinggi ketimbang seorang Rasul Allah dan keitmbang ALLAH sendiri ? Jadi, Muhamad (atau Allah) lebih rendah dari orang “munafik” ?

----------------------------------
1- From Journal of the Royal Asiatic Society of Great Britain and Ireland, (1976), pp. 100-107 By W. N. ARAFAT http://homepages.haqq.com.au/salam/misc/qurayza.html

2- AR-Raheeq Al-Makhtum by Saifur Rahman al-Mubarakpuri http://islamweb.islam.gov.qa/english/sira/raheek/PAGE-26.HTM

3- http://www.usc.edu/dept/MSA/quran/maududi/mau59.html

Pengusiran/PEMBANTAIAN Yahudi dari Medinah oleh Muhamad (Bag 1)


http://www.indonesia.faithfreedom.org/forum/viewtopic.php?t=2720
http://www.faithfreedom.org/Articles/sina/jews.htm

APA YANG TERJADI DENGAN YAHUDI MEDINAH

Ini adalah riwayat dari akhir keberadaan bangsa Yahudi di Medinah (atau disebut juga : YAHTRIB). Suatu kisah mengenai pembantaian etnik, pengkhianatan, dan genocide yang dilakukan oleh utusan Allah. Sang nabi saw menjarah komunitas Yahudi yang telah tinggal selama 2000 tahun di Medinah, membunuh kaum pria-nya, merampok barang-barang mereka, memperkosa istri dan anak mereka dan melenyapkan mereka tanpa pandang bulu dari wilayah milik mereka. Motif satu-satunya Sang Nabi Suci melakukan semua ini adalah TIGA TA : TAHTA, HARTA, WANITA.

Ini ditegaskan oleh sejarawan Muslim sendiri. Banyak pembela Muslim mengurangi pentingnya arti kehadiran dan jumlah bangsa Yahudi yang ada di Medinah saat itu. Dr. A. Zahoor dan Dr. Z. Haq menulis, ”Sejarah tidak mencatat terlalu banyak mengenai saat migrasi pertama bangsa Yahudi dari Utara ke Yathrib dimulai dan jumlah mereka juga tetap kecil pada saat mereka tinggal di sana. (1)”

Maududi dlm komentarnya di Surah 99 Quran (2) melaporkan dari “Kitab al-Aghani” [sebuah buku berisi lagu pujian, sebuah sumber informasi yang penting bagi komunitas Muslim abad pertengahan. Vol xix, p.94, oleh Abu al-Faraj Ali dari Esfahan (897-967) ]:

KEBERADAAN YAHUDI DI HIJAZ

“Orang Yahudi di Hijaz mengklaim bahwa mereka telah datang untuk bermukim di Arabia pada masa-masa terakhir hidup Nabi Musa (saw). Mereka mengatakan bahwa Nabi Musa telah mengutus tentara untuk mengusir bangsa Amalek dari tanah Yathrib dan telah memerintahkan mereka untuk membunuh semua orang di suku tersebut. Tentara Israel melakukan perintah Musa, tetapi juga melakukan pelanggaran yaitu mengampuni nyawa seorang pangeran berwajah tampan dari bangsa Amalek dan mengembalikannya ke tanah Palestina. Pada saat itu Nabi Musa telah meninggal dunia, penggantinya mengambil tindakan tegas atas apa yang telah dilakukan oleh para tentara itu , dengan alasan bahwa karena tentara itu membiarkan hidup seorang pangeran Amalek maka mereka telah jelas-jelas melanggar perintah Nabi dan telah menyalahi Hukum Musa. Sebagai konsekuensinya, mereka dikucilkan dari komunitas, dan mereka diharuskan kembali ke Yathrib dan tinggal di sana selamanya.

Migrasi bangsa Yahudi yang kedua ke Medinah (menurut bangsa Yahudi) terjadi pada 587 SM. Ketika Nebukadnezar, Raja Babilon, menghancurkan Yerusalem dan membuat kaum Yahudi terpencar ke seluruh penjuru dunia. Kaum Yahudi yang tinggal di Arab berkata bahwa beberapa diantara suku-suku mereka pada saat itu telah bermukim di Wadi al-Qura, Taima, dan Yathrib (Al-Baladhuri, Futuh al-Buldan)”

Maududi membantah kedua klaim itu dan berkata, ”Hal-hal tersebut sesungguhnya tidak mempunyai basis sejarah dan kemungkinan Yahudi telah mengarang cerita itu dengan tujuan menyanggah pendapat bangsa Arab yang percaya bahwa mereka adalah garis keturunan yang syah dari kaum asli yang bermukim di daerah itu.”

Tetapi bagaimanapun juga Maududi mengakui,”Terbukti bahwa pada thn 70 AD, bangsa Roma telah membantai kaum Yahudi di Palestina, dan pada thn 132 AD mengusir mereka dari tanah itu, sehingga banyak kaum Yahudi yang melarikan diri untuk mencari suaka di Hejaz, suatu daerah yang bersebelahan dengan tanah Palestina di bagian selatan. Di sana, mereka bermukim ditempat dimana mereka bisa mendapatkan sumber mata air dan tumbuh-tumbuhan, dan kemudian tipu daya dan melalui bisnis peminjaman uang secara bertahap mereka menduduki tanah yang subur. Ailah, Maqna, Tabuk, Taima, Wadi al-Qura, Fadak, dan Khaibar berada di bawah kekuasaan mereka pada masa itu. Sementara itu Bani Quraizyah, Bani al-Nadir, Bani Bahdal, dan Bani Qainuqa juga datang pada masa yang sama dan menduduki Yathrib.

Karena tidak ada bukti sejarah yang kuat selain sejarah versi Maududi maka kita bisa saja berkesimpulan bahwa Muslim (mungkin juga Maududi juga seorang Muslim) mengarang cerita itu untuk meniadakan “garis keturunan yang syah dari Bangsa Yahudi sebagai penduduk daerah Yathrib”. Tampaknya, kaum Yahudi yang telah lama bermukim di Yathrib dan bahkan dari pengakuan Maududi sendiri sebagai, ”secara praktis pemilik dari tanah yang hijau dan subur itu”(2) hanya memberikan sedikit bukti mengenai keberadaan-nya.

Sementara itu di lain pihak, Muslim yang membenci Yahudi dimulai dari jaman Muhamad sendiri dan bahkan cendekiawan terkenal seperti Maududi tidak bisa menyembunyikan kebencian-nya terhadap Yahudi pada tulisan-tulisan yang dibuatnya & menunjukkan bahwa Muslim membuat cerita palsu untuk menutupi pengusiran dan pembersihan etnik Yahudi dari tanahnya sendiri.

Tetapi bagaimanapun juga, sejarawan Muslim mengakui bahwa kaum Yahudi yang tinggal di Arab telah bermukim di Yathrib selama beratus-ratus tahun. ”Dlm bidang bahasa, busana, kependudukan dan cara hidup, mereka telah benar-benar mengadopsi cara Arab, bahkan nama mereka telah berciri Arab. Dari 12 suku Yahudi yang bermukim di Hejaz, tidak ada satupun kecuali Bani Zaurah yang mempertahankan nama Yahudi mereka. Malah, tidak ada dalam puisi kaum Yahudi pada masa sebelum Islam yang bisa membedakan-nya dari puisi bangsa Arab dalam bidang bahasa, ide, dan tema puisi-puisi itu. Bahkan mereka mengadakan perkawinan campuran dengan bangsa Arab. Kenyataan lainnya, tidak ada suatu halpun yang membedakan mereka dari bangsa Arab kecuali agamanya. Karena gaya mereka yg ke-Arab-Araban inilah, maka peneliti Barat banyak salah anggap bahwa mereka bukan benar-benar Yahudi melainkan Arab yang telah memeluk Judaisme, atau paling tidak mayoritas dari mereka adalah Yahudi-Arab (tidak lagi murni Yahudi). “(2)

Mungkin saja para pemikir Barat tidak terlalu jauh dari kenyataan. Karena walaupun kaum Yahudi bermigrasi ke Arab selama ratusan tahun, atau bila kita mau menerima sejarah versi Yahudi yang menyatakan mereka tinggal di sana selama 2000 tahun, bahkan mereka telah kawin campur dengan bangsa Arab, bagaimanapun mereka adalah bangsa Arab.

Maududi menulis, “Tidak ada bukti sejarah bahwa kaum Arab Yahudi benar-benar pernah ada di dunia. Mereka tidak meninggalkan tulisan apapun dalam bentuk buku atau ukiran batu yang bisa menjadi titik terang mengenai masa lalu mereka, tidak juga ada sejarawan Yahudi dan penulis di luar dunia Arab yang menyatakan ttg keberadaan mereka. Alasan di balik semua itu adalah karena setelah mereka bermukim di jazirah Arab mereka telah melepaskan diri dari kebangsaan mereka, dan kaum Yahudi di seluruh dunia tidak lagi menganggap mereka sebagai bagian dari Yahudi. Karena mereka telah melepaskan kebudayaan Yahudi, bahasa, bahkan nama mereka, lebih lagi karena mereka telah mengadopsi budaya Arab.” (2).

Alasan lain mengenai mengapa tidak ada sejarah yang otentik mengenai Yahudi Arab adalah karena Muhamad telah menghancurkan mereka semua. Tidak ada orang mati yang bisa menulis sejarah, bukan ?

Bila bangsa Yahudi telah berkarakteristik Arab bahkan tidak bisa lagi dibedakan dengan bangsa Arab yang lain, maka mungkin saja masuk akal versi Yahudi mengenai sejarah adalah lebih akurat dan bahwa kaum Yahudi telah tinggal di Arab jauh sebelum yang diperkirakan sejarawan Muslim. Bahkan, sekalipun kita harus menerima sejarah versi Muslim, kita bisa simpulkan bahwa kaum Yahudi tersebut telah membuat Arabia sbg tempat tinggalnya 500 tahun sebelum kelahiran Muhamad; dan mereka berhak mengklaim wilayah mereka (Yathrib).

PENDUDUK NON-YAHUDI LAINNYA

Pada masa 450 atau 451 AD, terjadi banjir besar di Yaman yang memaksa berbagai suku dari rakyat Saba untuk bermigrasi ke bagian lain di Arabia. Diantara mereka ada suku Aus dan Khazraj yang pergi dan menetap di Yathrib. Dua suku ini besar tetapi terbelakang. Berbeda dengan Yahudi yang telah menguasai perdagangan dan menjadi pemilik hampir semua bisnis di Yathrib, bangsa Arab yang sebenarnya memperoleh penghidupan dengan menjadi pelayan kaum Yahudi di pertanian atau rumah tangga Yahudi. Mereka dipandang rendah oleh Kaum Yahudi, yang kemudian menjadi pokok permasalahan.

Selain itu, kedua suku ini tidak bisa bersatu dan kemudian berusaha mengikat persekutuan dengan suku-suku Yahudi. Ini berjalan dengan baik; karena Bani Qainuqa tidak bersahabat dengan baik dengan kedua suku Yahudi yang lain. Dengan demikian Bani Qainuqa dan Khazraj menjalin persekutuan. Sedangkan Bani Quraizah, Bani Nadir, dan Aus bergabung bersama. Adalah penting untuk dicatat perseteruan ini bukanlah karena alasan agama tetapi karena persaingan antar suku.

Maududi berkomentar, ”Karena hal inilah, maka kaum Yahudi tidak saja ikut bagian dalam berbagai perang antar kelompok di Arab, tetapi mereka juga ikut perang membantu suku-suku Arab yang menjadi sekutunya melawan kaum Yahudi lain yang menjadi sekutu kelompok Arab lain yang jadi musuh”

Bila kita bisa melihat melalui kabut tebal prasangka yang telah menyempitkan pandangan para cendekiawan Muslim, maka sebenarnya bisa saja kita beranggapan bahwa suku-suku yang ada di Medinah semua adalah Arab yang memeluk agama yang berbeda-beda. Dan sebagaimana suku atau bangsa lain yang ada di dunia diantara mereka juga terjadi persaingan, tetapi dilihat dari struktur perserikatan mereka, konflik-konflik itu tidak terjadi karena alasan agama. Hal ini sangatlah penting untuk dicatat. Konflik antar suku hanya ada dalam kurun waktu yang pendek, tetapi kebencian antar agama akan selalu ada selamanya.

Dalam perkembangan selanjutnya,Muhamad-lah yang telah menghembuskan kebencian antar agama. Muhamad jugalah yang harus dicap sebagai penyebab pertentangan antar agama di Arab atau bahkan di seluruh dunia.

Muhamad juga dianggap sebagai pemersatu seluruh suku Arab. Hal itu mungkin saja benar. Tetapi tanpa dia-pun, suku-suku itu suatu hari akan melupakan perang yang terjadi diantara mereka. Sama seperti yang terjadi dimana-mana di seluruh dunia, bahwa ada banyak suku-suku yang mula-mula berperang, kemudian bersatu untuk membentuk bangsa yang lebih kuat.

Muhamad menyatukan Arab dan mengubah mereka menjadi kekuatan yang besar, untuk menginvasi negara lain, menghancurkan peradaban yang lain dan memaksakan bahawa, kebudayaan, dan agama mereka kepada orang lain yang ditaklukan.

Dengan memeluk Islam, Arab telah diuntungkan dari segi ekonomis dari persatuan yang terbentuk, tetapi bahaya dari kebencian agama yang dipercikkan Muhamad kepada seluruh manusia telah mengalahkan semua keuntungan yang pernah didapat dari persatuan yang terbentuk dari gabungan beberapa suku Arab tersebut.

HIJRAH KE MEDINAH

Arab selalu dalam keadaan perang satu sama lain. Tetapi diantara mereka, orang Mekah-lah yang mempunyai posisi yang menguntungkan. Ka’bah yang merupakan simbol tempat suci bagi seluruh Arab terdapat di Mekah. Itu adalah tempat ziarah yang berarti uang dan kekuasaan bagi penduduk Mekah.

Ketika Abu Thalib, paman Muhamad dan istrinya, Khadijah, meninggal, maka ia kehilangan pendukung kuat dan penduduk Mekah menaikkan tekanan-nya terhadapnya. Ia menerima tawaran beberapa orang dari Bani Thaif bahwa bila Muhammad menjadikan kota mereka sebagai tempat suci bagi agama yang baru diciptakan-nya (dengan demikian kota mereka nantinya akan jadi tempat religius dan berkumpulnya pengikut agama Muhammad) maka Bani Thaqif, penduduk wilayah Thaif, akan membantu dia.

Maka Muhamad dan anak laki-laki yang diadopsinya, Zaid ibn Harith, secara diam-diam pergi ke Taif pada 620 AD mencari perlindungan dari komunitas yang ada di sana dan berjanji akan membuat kota mereka sebagai salah satu tempat suci untuk Muslim. Tetapi sebaliknya yang terjadi ternyata sebagian besar Bani Thaqif mengolok-oloknya dan bahkan permohonan-nya agar kunjungan-nya ke sana dirahasiakan tidak dikabulkan. Pemimpin Taif mungkin saja telah memusuhi penduduk Mekah, tetapi mereka tidak mau menambah resiko yang membahayakan hidup mereka karena melindungi pemeluk agama yang tidak jelas.

Ketika orang Quraish tahu mengenai rencana pembuatan Mekah sbg kita suci Muslim, mereka sangat marah dan menaikkan tekanan kepada Muhammad sampai akhirnya beberapa tahun kemudian mereka memutuskan untuk membunuhnya.

Muhammad mengetahui rencana pembunuhan terhdp dirinya dan melarikan diri ke Yathrib. Di Yathrib, ia mempunyai beberapa pengikut, mereka berasal dari suku Khazraj dan Aus. Kedua suku ini takut pada perang berkepanjangan, terutama karena perang yang baru saja terjadi (Perang Bu’ath) diantara mereka. Mereka sedang berupaya mencari jalan untuk mengakhiri kekerasan itu. Jadi berkumpullah kedua pemimpin suku itu yg setuju agar Muhammad dijadikan penengah.

SURAT PERJANJIAN

Adalah suatu kebiasaan universal bahwa dua pihak yg berselisih mengangkat seorang mediator sbg penengah. Muhammad, yang semula dianggap sebagai orang asing dengan demikian dianggap tidak memihak salah satu sukupun, diminta untuk menjadi juru pisah atas konflik-konflik yang terjadi kemudian. Hal yang perlu dicatat adalah bahwa konflik yang terjadi di Yathrib tidaklah terjadi antara Muslim dan Yahudi; karena jika demikian Muhamad tidak mungkin dianggap sebagai penengah.

Juga telah kita lihat sebelumnya tidak ada perseteruan agama yang terjadi di Yathrib. Tetapi bagaimanapun, kaum Yahudi adalah bagian dari perjanjian itu karena mereka mengikat perserikatan dengan suku-suku Arab.

Ini tentulah menjadi kesempatan emas bagi karir kenabian Muhammad yang sudah lama ia impikan. Sebagai bagian dari perjanjian itu, suku-suku itu tentulah akan melindungi sang Nabi dan juga anak istrinya dari serangan penduduk Mekah.

Jumlah mengikut Muslim di Yathrib semakin bertambah karena Yahudi menawarkan tempat mereka itu sbg tempat pengungsian aman bagi imigran Muslim. Yahudi tidak sekalipun memperkirakan bahwa orang yang telah mereka berikan suaka akan berbalik melawan mereka, apalagi menghancurkan mereka.

Perjanjian itu tidaklah memberikan kekuasaan untuk memerintah. Ibnu Hisham melaporkan sebagian dari perjanjian itu. Tetapi sebagaimana yang akan kita lihat, perjanjian itu telah dimanipulasi. Tertulis:

“Yahudi harus menanggung pajak mereka dan Muslim juga harus menanggung pajak mereka. Masing-masing pihak harus membantu yang lain dari ancaman pihak luar. Mereka harus mengutatamakan saling membantu, berkonsultasi, dan kesetiaan dan tidak melakukan pengkhianatan. Mereka harus dengan sungguh-sungguh berdoa bagi keselamatan pihak lain. Hubungan antar pihak ini didasarkan pada kesalehan dan kemauan untuk mengakui hak-hak pihak lain, tidak didasarkan atas dosa dan perbuatan tercela. Orang yang bersalah harus dibantu untuk diperbaiki. Yahudi harus ikut serta membantu orang beragama lain selama perang berlangsung. Yathrib akan menjadi tempat perlindungan untuk orang-orang yang ada di dokumen ini. Bila ada konflik atau pertikaian yang akan menimbulkan masalah besar, maka haruslah diserahkan kepada Tuhan dan Muhamad sebagai utusan Tuhan; kaum Quraish dan sekutunya tidak boleh diberi bantuan dan perlindungan. Pihak-pihak yang ikut dalam perjanjian ini haruslah saling membantu dalam melawan setiap serangan ke Yathrib; setiap orang haruslah bertanggung jawab mempertahankan tanah dimana ia tinggal” (Ibn Hisham, vol. ii, pp 147-150)

Ada beberapa petunjuk bahwa dokumen perjanjian itu telah dimanipulasi. Hal yang paling nyata adalah bahwa tidak mungkin Yahudi mau menandatangani dokumen yang mengakui bahwa Muhamad adalah utusan Allah. Karena hal ini berarti penerimaan atas pernyataan Muhamad bahwa ia adalah utusan Allah, yang jelas tidak akan pernah terjadi. Jadi nyatalah bahwa dokumen di atas, kelihatannya telah dimanipulasi.

Juga ada beberapa kontradiksi dalam konteks dokumen tersebut. Ini diawali dengan adanya suatu perjanjian yang ditangani oleh dua suku yang berkuasa yang mempunyai hak dan kekuatan yang sama. Tetapi kemudian terdapat kalimat, ” Yahudi harus ikut serta membantu orang beragama lain selama perang berlangsung “ dan “Bila ada konflik atau pertikaian yang akan menimbulkan masalah besar, maka haruslah diserahkan kepada Tuhan dan Muhammad sebagai utusan Tuhan;” menyatakan adanya suatu kesan adanya ketidakseimbangan.

Pernyataan-pernyataan tersebut nampaknya disisipkan belakangan. Pernyatan itu membuat Muslim mempunyai kekuatan yang lebih, padahal di bagian yang lain di perjanjian dikatakan bahwa semua pihak mempunyai hak yang sama. Point yang paling penting adalah bagaimana mungkin Muhammad dianggap sebagai penengah sementara ia sendiri adalah pihak yang diuntungkan dari perjanjian itu ??

Mengherankan bahwa cendekiawan Muslim mempelajari surat tersebut selama berabad-abad dan tidak mempertanyakan bagaimana mungkin Muhammad diangkat menjadi penengah dalam sebuah perjanjian padahal ia sendiri ikut sbg salah satu pihak dlm perjanjian itu ???

Hal-hal itulah yang menguatkan bahwa perjanjian tersebut tidak otentik. Tetapi karena Muhamad dan pengikutnya telah menghancurkan dokumen yang asli, maka tidak ada satupun yang tertinggal untuk kita, kecuali dokumen yang cacat tersebut.

PERANG SUCI

Setelah terjadi insiden di Badr dimana pengikut Muhamad menyerang karavan milik saudagar dan mengambil barang rampasan, maka berubahlah nasib Muhammad. Ia menjadi kaya karena barang rampasan itu, dan popularitasnya meningkat. Ia menjanjikan kekayaan dan budak perempuan kepada mereka yang mengambil bagian dlm pasukan perampoknya dan juga surga dengan pelayan-pelayan cantik dan sungai anggur untuk mereka yang mati shahid.

Untuk seorang pengikut fanatik yang bodoh dan rakus, ini merupakan tawaran yang tidak bisa ditolak. Bila mereka selamat, maka mereka akan mendapat bagian dari barang rampasan termasuk dapat wanita-wanitanya; tetapi bila mati, mereka akan masuk surga dengan imbalan yang serupa ditambah dengan nikmat dari Allah.

Yang menarik adalah bahwa bangsa Arab tadinya memiliki nilai-nilai kesusilaan yang diterapkan pada saat mereka menangkap wanita yang telah menikah, tetapi Nabi Allah telah mencabut nilai-nilai kesusilaan itu dan menyatakan bahwa adalah legal bagi seorang pria untuk mempunyai hubungan sexual dengan wanita yang tertangkap dalam perang. (Q. 4:24)

Yahudi memiliki agamanya sendiri, tidak bisa menerima doktrin Muhamad ttg ke-Nabiannya. Bahkan mereka mungkin menertawakan Muhamad dan pengikutnya. Hal itu tentunya dengan jelas bisa dimengerti. Bayangkan saja bagaimana Muslim bereaksi, bila ada orang diantara mereka yang meng-klaim dirinya adalah nabi Allah dan memulai agama baru. Jawabannya bisa ditemukan pada kejadian penganiayaan pengikut Baha’i.
------------------------------------------------

1) http://users.erols.com/zenithco/treaty22.html#note1

2) http://www.usc.edu/dept/MSA/quran/maududi/mau59.html

BERSAMBUNG KE:

APA YANG MUHAMMAD LAKUKAN terhdp:

- BANI QAINUQA

- BANI NADIR

- BANI QURAIZA

Teror dari MULUT MUHAMAD sendiri

http://www.indonesia.faithfreedom.org/forum/viewtopic.php?t=2691

Hadis Sahih Bukhari 4.52.220;
Diriwayahkan Abu Huraira : Kata rasulullah, "... Kemenangan saya adalah melalui TEROR ..."

Periksa saja aslinya dari situs dukungan arab :
http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamentals/hadithsunnah/bukhari/052.sbt. html#004.052.220

Utk hadis2 selanjutnya dibawah ini silahkan periksa ke :
http://www.usc.edu/dept/MSA/reference/searchhadith.html
Anda tinggal masukkan angka2 bagi Volume, Buku dan Nomor dlm kolom yg sudah tersedia di situs itu dan anda bisa melihat bahwa yg dibawah ini bukan isapan jempol kami.

Sahih Muslim 4:1058
Rasulullah mengatakan, "Saya memiliki LIMA kualitas yg TIDAK DIBERIKAN KPD SIAPAPUN SEBELUM SAYA. Saya diberikan kemenangan lewat KETAKUTAN (yg diinspirasi oleh saya) ...: dan PENJARAHAN dibuat SAH bagi saya, dan tidak disahkan bagi siapa saja sebelum saya ..."

Bukhari 4.1066:
Rasulullah saw mengatakan: Saya dibantu oleh TEROR ..."

Bukhari 4.53.351:
Diriwayahkan Jabir bin Abdullah, Rasulullah mengatakan: "PENJARAHAN DIBUAT SAH BAGI SAYA."

TAMBAHAN TTG PENJARAHAN :
Sahih Bukhari Volume iii, Book 37, Number 495:
Ketika Allah menjadikan Nabi kaya lewat penjarahan, rasul mengatakan, "Saya lebih berhak dari mukmin lain utk menjadi pelindung para mukmin, jadi jika seorang Muslim mati meninggalkan hutang, saya bertanggung jawab atas hutangnya… "

PEMERASAN LEWAT PAJAK JIZYAH
Bukhari Volume 4, Book 53, Number 388:
Diriwayahkan Juwairiya bin Qudama At-Tamimi: Kami katakan kpd 'Umar bin Al-Khattab, “Ya ketua para mukmin ! Nasehatkanlah kami." Katanya, "Saya anjurkan kalian utk memenuhi perjanjian Allah (dgn Dhimmi) karena ini perjanjian nabimu dan SUMBER KEHIDUPAN keluargamu (yi pajak dari Dhimmi.)."



-----------------ISLAM, THE RELIGION OF PEACE-------------

Bukhari V4B52N220 (Jihad dijalan Allah = Jihad sabilullah)
... Saya diberikan kemenangan lewat TEROR (yg ditanamkan dlm hati musuh) ...

Bukhari V9B87N127 (Interpretation of Dreams)
Narrated Abu Huraira:
... Saya diberi ... kemenangan dgn menakjubkan (yg ditanamkan dlm hati musuh)...

Bukhari V5B59N512 (Military Expeditions led by the Prophet)
Narrated Anas:
Nabi mengadakan solat Fajar dan lalu mengatakan, 'Allahu Akbar ! Khaibar dihancurkan' ... Nabi memerintahkan pembunuhan perwira2 mereka & anak2 dan wanita2 mereka dijadikan tahanan. (Safiyah berada diantara tahanan tsb. ... Nabi menjadikannya sbg hasil rampasan perang ...)

Bukhari V4B52N256 (Fighting for the Cause of Allah (Jihaad))
Narrated As-Sab bin Jaththama:
Nabi ditanya ... apakah kami diijinkan menyerang para perwira berhala pada malam hari dgn kemungkinan membahayakan wanita dan anak2 mereka. Nabi menjawab, wanita dan anak2 mereka adalah dari kaum berhala. (baca: Mereka boleh dibunuh, karena mereka kaum berhala !)

Bukhari V5B59N516 (Military Expeditions led by the Prophet)
Narrated Abu Musa Al-Ashari:
Ketika Rasulullah bertempur dlm Pertempuran Khaibar ... mereka berseru dgn keras, 'Allahu Akbar ! Allahu Akbar ! Tidak ada yg berhak dipuja selain Allah !'

Bukhari V5B59N569 (Ekspedisi Militer yg dipimpin Nabi)
Narrated Salama bin Al-Akwa:
Saya bertempur dlm 7 pertempuran bersama dgn nabi dan dlm 9 pertempuran bersama dgn tentara2 yg dikirim nabi.

Bukhari V5B59N401 (Ekspedisi Militer yg di[impin Nabi)
Narrated Ibn 'Abbas :
Kemarahan Allah semakin besar terhadap dirinya--yg dibunuh nabi dlm nama Allah.

Bukhari V5B59N456 (Military Expeditions led by the Prophet)
Narrated 'Abdullah bin 'Umar:
Rasulullah mempimpin solat fajar dgn salah satu unit tentaranya, sementara unit tentara lainnya menghadapi musuh.

Bukhari V5B59N440 (Military Expeditions led by the Prophet)
Narrated Abu Huraira:
Rasulullah mengatakan "Tidak ada yg berhak dipuja selain Allah yg menghormati perwira2nya ... dan IA mengalahkan kafir ...

Bukhari V5B59N333 (Military Expeditions led by the Prophet)
Narrated 'Urwa:
... katanya dgn bangga, 'Saya Abu al Karish.' Saya menyerangnya (Abu al Karish) dgn tombak dan menembus matanya dan ia mati. Saya sampai harus menahan tubuhnya dgn kaki saya agar saya dapat mencabut tombak itu, tetapi saya harus menggunakan kekuatan begitu besar karena kedua ujungnya bengkok. ..."Kemudian Rasulullah meminta tombak itu kpd Az Zubair dan ia memberikannya kpd rasul.

Bukhari V5B59N297 (Military Expeditions led by the Prophet)
Narrated 'Abdullah bin Mas'ud:
Nabi menghadap Kabah dan mengharapkan celaka terhdp sejumlah orang Quraisy .... Saya bersaksi demi Allah, saya melihatnya semua mati, busuk dijemur matahari, karena hari itu sangat panas.

Bukhari V5B59N397 (Military Expeditions led by the Prophet)
Narrated Salim's father:
Rasulullah mengatakan, "Ya Allah, kutuklah si ini dan si itu ...

-------------------------------------------------------------
Kutipan Quran bisa diambil dari sini :
http://www.kuran.gen.tr/?x=s_main&kid=21 

[9.5] Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. Jika mereka bertobat dan mendirikan salat (baca: masuk Islam) dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (yeah right ! )

[8.12] (Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkanlah (pendirian) orang-orang yang telah beriman". Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka.

[8.57] Jika kamu menemui mereka dalam peperangan, maka cerai beraikanlah orang-orang yang di belakang mereka dengan (menumpas) mereka, supaya mereka mengambil pelajaran.

Beda dgn versi Inggrisnya :
If you gain mastery over them in battle, inflict such a defeat as would terrorize them, so that they would learn a lesson and be warned.’

[8.67] Tidak patut, bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi.

Bahasa Inggrisnya : Until he has made GREAT SLAUGHTER in the land. Great slaughter = pembantaian besar2an.

[7.4] Betapa banyaknya negeri yang telah Kami binasakan, maka datanglah siksaan Kami (menimpa penduduk) nya di waktu mereka berada di malam hari, atau di waktu mereka beristirahat di tengah hari.

[33.26] Dan Dia menurunkan orang-orang Ahli Kitab (Bani Quraizhah) yang membantu golongan-golongan yang bersekutu dari benteng-benteng mereka, dan Dia memasukkan rasa takut dalam hati mereka. Sebahagian mereka kamu bunuh dan sebahagian yang lain kamu tawan.

[59.2] Dia-lah yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara ahli Kitab dari kampung-kampung mereka pada saat pengusiran kali yang pertama. Kamu tiada menyangka, bahwa mereka akan keluar dan mereka pun yakin, bahwa benteng-benteng mereka akan dapat mempertahankan mereka dari (siksaan) Allah; maka Allah mendatangkan kepada mereka (hukuman) dari arah yang tidak mereka sangka-sangka. Dan Allah mencampakkan ketakutan ke dalam hati mereka; mereka memusnahkan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka sendiri dan tangan orang-orang yang beriman. Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, hai orang-orang yang mempunyai pandangan.

[33.60] Sesungguhnya jika tidak berhenti orang-orang munafik, orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya dan orang-orang yang menyebarkan kabar bohong di Madinah (dari menyakitimu), niscaya Kami perintahkan kamu (untuk memerangi) mereka, kemudian mereka tidak menjadi tetanggamu (di Madinah) melainkan dalam waktu yang sebentar,

[33.61] dalam keadaan terlaknat. Di mana saja mereka dijumpai, mereka ditangkap dan dibunuh dengan sehebat-hebatnya.

http://www.derafsh-kaviyani.com/english/religionofpeace.html

Ishaq:281 "... Saya bersumpah pada Pencipta Onta, bahwa saya bukan pembohong. Bala tentara kami akan menyerang Quraish, dan para wanita akan menjadi tidak lagi bersuami. Kami akan meninggalkan para lelaki mati ... Saya tidak akan membiarkan hidup para kafir."

Ishaq:301 "Saat Muslim mengumpulkan sebanyak mungkin tahanan yg dapat mereka tangkap, Nabi melihat ketidaksukaan dlm wajah Sa'd. Nabi mengatakan, 'Mengapa kau sedih dgn diambilnya tahanan ?' Sa'd menjawab, 'Ini adalah kekalahan pertama yg dijatuhkan Allah kpd kafir. Membantai tahanan lebih saya sukai ketimbang membiarkan mereka hidup.' "

Ishaq:304 " Saya memotong kepala Abu Jahl dan membawanya kpd Rasulullah. ... Muhamad mengatakan, "Terpujilah Allah.""

Ishaq:315 " Kejahatan yg terjadi, orang sulit membayangkannya. Muhamad dihormati karena pertempuran berdarah. Saya bersumpah, kami tidak akan pernah kekurangan tentara ... Kafir kami tundukkan dgn tali diatas hidung mereka dan besi panas. Kami akan usir mereka sampai ke ujung dunia. Kami akan kejar mereka diatas kuda maupun dgn kaki. Kami tidak akan pernah beralih dari perang utk tujuan kami (baca: Allah). Kami akan membawa kpd kafir, nasib Ad dan Jurhum. Setiap bangsa yg tidak patuh kpd Muhamad akan membayar dgn mahal.
Jika kau tidak menyerah kpd Islam, kau akan menyesal dlm hidupmu. Kau akan dipermalukan di Neraka, kau akan dipaksa mengenakan jubah besi cair utk selama2nya."

Ishaq:326 "Kalau kau menemui mereka (kafir), perlakukanlah mereka dgn begitu keras sampai mereka takut, sbg peringatan terhdp mereka. Dgn keras, jadikanlah mereka sbg contoh dgn cara meneror musuh2 Allah."

Ishaq:326 "Allah mengatakan, 'Tidak ada nabi sebelum Muhamad yg mengambil barang jarahan dari musuhnya, maupun mengambil tahanan bagi uang sandera.' Muhamad mengatakan, 'Saya diberikan kejayaan lewat TEROR. Bumi diberikan bagi saya utk dibersihkan ... Jarahan dibuat sah bagi saya ... Kelima hak istimewa ini tidak diberikan kpd nabi lain sebelum saya.

Ishaq:327  "Allah mengatakan, 'Seorang nabi harus MEMBANTAI, sebelum mengumpulkan tahanan. Musuh yg dibantai diusir dari tanahnya. Muhamad, kau haus akan kekayaan dunia dan uang sandera yg dihasilkan para tahanan perang. Tapi Allah haus akan PEMBUNUHAN utk memanifestasikan agamaNya.

Ishaq:517 " ... Kami menyerang mereka menemui ajal mereka. Muhamad menguasai Yahudi dlm pertempuran hari itu begitu mereka membuka mata melihat debu kami." (debu = yg diakibatkan kaki kuda, saat kuda yg dinaiki Muslim menghampiri Yahudi yg baru bangun tidur.)

Ishaq:576 "... Kami mendapat kemenangan dan menghancurkan mereka semua ... Saya suka hukuman yg diterima kafir. Membunuh mereka lebih manis dari minuman. Kuda2 kami bergegas diantara mereka, mencari harta jarahan ...

Ishaq:580 "Perwira2 kuat kami mematuhi setiap perintahnya sampai sedetil mungkin. ... Kau akan menyangka bahwa saat kuda kami berlari ... ini spt bunyi bala tentara setan. Pada hari kami menginjak/menindas kafir, tidak ada lagi yg dapat mengalihkan kami dari perintah Rasul ...

Selama pertempuran, kami mendengarkan ... dan bunyi penghancuran kepala oleh pedang yg sampai membuat terbang kepala2 itu. Kami memutuskan leher dgn satu hempasan pedang. Sering kami meninggalkan tubuh mereka yg tewas dlm bentuk berkeping2 dan janda2 yg  menangisi suami mereka yg dipotong2. Hanya Allah, dan bukan manusia, yg kami ingin bahagiakan."

Ishaq:588 " Saat Rasulullah sampai di tanahmu, hanya satu orang darimu akan dibiarkan hidup ...

--------------------semoga damai Islam besertamu-----------------

Teror Islam di SUMATERA (Bag 3)

Islam masuk Indonesia secara damai ?
Tidak, kata Mohtar Lubis dibawah ini.


Ceramah Mohtar Lubis tahun 1977 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, berjudul "Situasi Manusia Indonesia kini: Dilihat dari Segi Kebudayaan dan Nilai Manusia" diterjemahkan dalam buku "The Indonesian Dilemma".

Versi Inggris itu yang saya miliki dan dalam terbitan Graham Bash ini, hal 11 ia mengatakan:
(maaf bahasa Inggris, lihat terjemahan bebasnya dibawahnya)

" Something happened in the historical development of the Indonesian people. From the JAHILYAH era (the turbulent pre-islamic period), when our forefathers lived in a primitive fashion, Indonesians such as Bataks and Lampungs already had written languages. Several social systems existed then, too. Their values might now be considered unsuitable; for example, the Old Batak practice of eating their enemies, killed in battle or the West Irian headhunters.

But labelling those times as JAHILIYAH is not completely accurate. For instance, during the same period, even before the advent of Hinduism, the Javanese had already developed a fairly sophisticated social system. There were villages which were in effect self-governing, small social units which were ruled democratically. Witness the villages system in Minangkabau and the government in Mandailing wher the king was regarded as the father of his subjects. Of course, some charlatans could always be found among those rulers.

...

Creativity was improved much with the introduction of Hinduism on Sumatera, Java and Bali. The influence of Islam and Christianity came later and drastically curbed that artixsitic creativity - especially with regard to sculpture that had flourished under the ancient Indonesian religions. For example, when the PADERIS ATTACKED THE TAPANULIS IN SUMATERA, BRINGING ISLAM TO THE POINT OF THE SWORD, THEY DESTROYED THE FINEST SCULPTURES IN INDONESIA AND FORBADE THE CREATION OF NEW WORKS.

With the spread of Islam on Java, sectors of the population MOVED TO BALI, taking their old religion and their artistic talents with them. In West Irian also the Christian Church opposed the creation of new sculptures, but several of American missionaries there, who were also talented traders, DID NOT BURN OR DESTROY THE EXISTING SCULPTURES. They shipped them to be sold in America instead. "

TERJEMAHAN :

"Sesuatu terjadi dlm sejarah perkembangan rakyat Indonesia. Pada masa JAHILYAH (masa pra-islam), ketika nenek moyang kami masih hidup secara primitif, orang2 Batak dan Lampung sudah memiliki bahasa tertulis. Berbagai sistim sosial juga sudah eksis.

Memang ada nilai2 yg tidak lagi dianggap cocok bagi jaman sekarang. Contoh, praktek Batak Tua, orang Kalimantan dan Irja memakan musuh yg tewas dalam perang.

Tetapi mencap jaman itu sbg JAHILIYAH juga tidak tepat. Pada saat itu, bahkan sebelum timbulnya Hinduisme, orang Jawa sudah mengembangkan sistim sosial yg 'sophisticated'. Ada desa2 yg sudah dapat mengatur diri sendiri dan unit2 sosial kecil yg diperintah secara demokratis. Juga sudah ada sistim desa di Minangkabau dan pemerintah di Mandailing dimana raja dianggap bapak rakyatnya. Tentu, ada saja orang yg menyelewengkan kekuasaan.

...

Dgn timbulnya Hinduisme, kreativitas membaik di Sumatera, Jawa dan Bali. Pengaruh Islam dan Kristen (Protestan) yang datang kemudian mengekang kreativitas artistik ini secara drastis - khususnya dlm seni memahat patung yg marak dijaman agama kuno Indonesia. Ketika kaum Paderi MENYERANG orang Tapanuli di Sumatera, MENYEBARKAN ISLAM DENGAN UJUNG PEDANG, mereka MENGHANCURKAN BENDA2 UKIRAN TERINDAH DI INDONESIA DAN MELARANG PEMBUATAN KARYA2 BARU.

Dgn menyebarnya Islam di Jawa, penduduk asli MENGUNGSI KE BALI, membawa agama asli dan bakat2 artistik mereka. Di Irian Barat, gereja (protestan) menantang pembentukan patung2 baru, tetapi misionaris Amerika disitu, yg juga pedagang ulung, TIDAK MEMBAKAR ATAU MENGHANCURKAN PATUNG2 YANG ADA (berbeda dgn Muslim). Sebaliknya, mereka menjualnya ke AS. "


Teror Islam di NTB & BALI abad 12 (Bag 3)

Masuknya Islam ke Nusa Tenggara Barat dan Bali
http://id.wikipedia.org/wiki/Nusa_Tenggara_Barat

cuplikan :

Di antara kerajaan dan desa itu yang paling terkemuka dan paling terkenal adalah Kerajaan Lombok yang berpusat di Labuhan Lombok. Disebutkan kota Lombok terletak di teluk Lombok yang sangat indah dan mempunyai sumber air tawar yang banyak. Keadaan ini menjadikannya banyak dikunjungi oleh pedagang-pedagang dari Palembang, Banten, gersik, dan Sulawesi.

Belakangan, ketika Kerajaan ini dipimpin oleh Prabu Rangkesari, Pangeran Prapen, putera Sunan Ratu Giri, datang mengislamkan kerajaan Lombok. Dalam Babad Lombok disebutkan, pengislaman ini merupakan upaya dari Raden Paku atau Sunan Ratu Giri dari Gersik, Surabaya yang memerintahkan raja-raja Jawa Timur dan Palembang untuk menyebarkan Islam ke berbagai wilayah di Nusantara.

"Susuhnii Ratu Giri memerintahkan keyakinan baru disebarkan ke seluruh pelosok. Dilembu Manku Rat dikirim bersama bala tentara ke Banjarmasin, Datu bandan di kirim ke Makasar, Tidore, Seram dan Galeier, dan Putra Susuhunan, Pangeran Prapen ke Bali, Lombok, dan Sumbawa. Prapen pertama kali berlayar ke Lombok, dimana dengan kekuatan senjata ia memaksa orang untuk memeluk agama Islam.

Setelah menyelesaikan tugasnya, Prapen berlayar ke Sumbawa dan Bima. Namun selama ketiadaannya, karena kaum perempuan tetap menganut keyakinan Pagan, masyarakat Lombok kembali kepada faham pagan.

Setelah kemenangannya di Sumbawa dan Bima, Prapen kembali, dan dengan dibantu oleh Raden Sumuliya dan Raden Salut, ia mengatur gerakan dakwah baru yang kali ini mencapai kesuksesan. Sebagian masyarakat berlari ke gunung-gunung, sebagian lainnya ditaklukkan lalu masuk Islam dan sebagian lainnya hanya ditaklukkan. Prapen meninggalkan Raden Sumuliya dan Raden Salut untuk memelihara agama Islam, dan ia sendiri bergerak ke Bali, dimana ia memulai negosiasi (tanpa hasil) dengan Dewa Agung Klungkung."

Proses pengislaman oleh Sunan Prapen menuai hasil yang menggembirkan, hingga beberapa tahun kemudian seluruh pulau Lombok memeluk agama Islam, kecuali beberapa tempat yang masih mempertahankan adat istiadat lama.

...

Kemajuan Kerajaan Selaparang ini membuat kerajaan Gelgel di Bali merasa tidak senang. Gelgel yang merasa sebagai pewaris Majapahit, melakukan serangan ke Kerajaan Selaparang pada tahun 1520, akan tetapi menemui kegagalan.

Mengambil pelajaran dari serangan yang gagal pada 1520, Gelgel dengan cerdik memaanfaatkan situasai untuk melakukan infiltrasi dengan mengirimkan rakyatnya membuka pemukiman dan persawahan di bagian selatan sisi barat Lombok yang subur. Bahkan disebutkan, Gelgel menempuh strategi baru dengan mengirim Dangkiang Nirartha untuk memasukkan faham baru berupa singkretisme Hindu-Islam. Walau tidak lama di Lombok, tetapi ajaran-ajarannya telah dapat mempengaruhi beberapa pemimpin agama Islam yang belum lama memeluk agama Islam.

... silahkan baca cerita lengkapnya dlm link diatas ...

Teror Islam di TANAH JAWA Abad 15 (Bag 2)

JAMAN PAJAJARAN (1482 - 1579)
http://pasundan.homestead.com/files/Sejarah/sejarahframe.htm

RAJA RAJA PAJAJARAN

1. Sri Baduga Maharaja
Jaman Pajajaran diawali oleh pemerintahan Sri Baduga Maharaja (Ratu Jayadewata) yang memerintah selama 39 thn (1482 - 1521). Pada masa inilah Pakuan mencapai puncak perkembangannya.

Di Jawa Barat Sri Baduga ini lebih dikenal dengan nama PRABU SILIWANGI. Nama Siliwangi sudah tercatat dalam kropak 630 sebagai lakon pantun. Naskah itu ditulis tahun 1518 ketika Sri Baduga masih hidup. Lakon Prabu Siliwangi dalam berbagai versinya berintikan kisah tokoh ini menjadi raja di Pakuan. Peristiwa itu dari segi sejarah berarti saat Sri Baduga mempunyai kekuasaan yang sama besarnya dengan Wastu Kancana (kakeknya) alias Prabu Wangi (menurut pandangan para pujangga Sunda).

...

Untuk mengetahui lebih lanjut kejadian di masa pemerintahan Sri Baduga, marilah kita telusuri sumber sejarah sebagai berikut:

a. Cerita Parahiyangan

Dalam sumber sejarah ini, pemerintahan Sri Baduga dilukiskan demikian:

"Purbatisi purbajati, mana mo kadatangan ku musuh ganal musuh alit. Suka kreta tang lor kidul kulon wetan kena kreta rasa. Tan kreta ja lakibi dina urang reya, ja loba di sanghiyang siksa"

(Ajaran dari leluhur dijunjung tinggi sehingga tidak akan kedatangan musuh, baik berupa laskar maupun penyakit batin. Senang sejahtera di utara, barat dan timur. Yang tidak merasa sejahtera hanyalah rumah tangga orang banyak yang serakah akan ajaran agama)

Dari naskah ini dapat diketahui, bahwa pada saat itu banyak rakyat Pajajaran yang beralih agama (Islam) dengan meninggalkan agama lama. Mereka disebut "loba" (serakah) karena merasa tidak puas dengan agama yang ada, lalu mencari yang baru.

b. Pustaka Nagara Kretabhumi parwa I serga 2

Naskah ini menceritakan, bahwa pada tanggal 12 bagian terang bulan Caitra tahun 1404 Saka, penguasa CIREBON, Syarif Hidayat menghentikan pengiriman upeti yang seharusnya di bawa setiap tahun ke Pakuan Pajajaran. [Syarif Hidayat masih cucu Sri Baduga dari permaisuri, Lara Santang.

Ia dijadikan raja oleh pamannya (Pangeran Cakrabuana), yg ternyata putera Sri Baduga (!) dan menjadi raja merdeka di Pajajaran di Bumi Sunda (Jawa Barat)]

Ketika itu Sri Baduga baru saja menempati istana Sang Bhima (sebelumnya di Surawisesa). Kemudian diberitakan, bahwa pasukan Angkatan Laut kerajaan Islam DEMAK yang kuat berada di Pelabuhan Cirebon untuk menjada kemungkinan datangnya serangan Pajajaran.

Tumenggung Jagabaya beserta 60 anggota pasukannya yang dikirimkan dari Pakuan ke Cirebon, tidak mengetahui kehadiran pasukan Demak di sana. Jagabaya tak berdaya menghadapi pasukan gabungan Cirebon-Demak yang jumlahnya sangat besar. Akhirnya Jagabaya menghamba dan masuk Islam. (Dibawah paksa ?)

[Komentar : Ini berarti, bahwa tanpa sepengetahuan Sri Baduga, puteranya (Cakrabuana) & cucunya (Syarif Hidayat) dari Cirebon bersekongkol dgn DEMAK menentang kerajaannya. Jadi : Pajajaran vs Cirebon + Demak, ayah vs putera & cucu + Demak.

Utk lebih jelasnya ttg kerajaan Demak, lihat asal usulnya dlm judul sebelumnya di blog ini di SERAT DARMOGHANDUL : Proses Islamisasi Nusantara Sebenarnya]

Peristiwa itu membangkitkan kemarahan Sri Baduga. Pasukan besar segera disiapkan untuk menyerang Cirebon. Akan tetapi pengiriman pasukan itu dapat dicegah oleh PUROHITA (pendeta tertinggi) keraton KI PURWA GALIH. [Cirebon adalah daerah warisan Cakrabuana (Walangsungsang) dari mertuanya (Ki Danusela) dan daerah sekitarnya diwarisi dari kakeknya Ki Gedeng Tapa (Ayah Subanglarang).

Cakrabuana sendiri dinobatkan oleh Sri Baduga (sebelum menjadi Susuhunan) sebagai penguasa Cirebon dengan gelar Sri Mangana. Karena Syarif Hidayat dinobatkan oleh Cakrabuana dan juga masih cucu Sri Baduga, maka alasan pembatalan penyerangan itu bisa diterima oleh penguasa Pajajaran]

Demikianlah situasi yang dihadapi Sri Baduga pada awal masa pemerintahannya. Dapat dimaklumi kenapa ia mencurahkan perhatian kepada pembinaan agama, pembuatan parit pertahanan, memperkuat angkatan perang, membuat jalan dan menyusun PAGELARAN (formasi tempur).

[Pajajaran adalah negara yang kuat di darat, tetapi lemah di laut. Menurut sumber Portugis, di seluruh kerajaan, Pajajaran memiliki kira-kira 100.000 prajurit. Raja sendiri memiliki pasukan gajah sebanyak 40 ekor. Di laut, Pajajaran hanya memiliki 6 buah JUNG (perahu layar gaya Cina) dari 150 ton dan beberapa LANKARAS (?) untuk kepentingan perdagangan antar-pulaunya (saat itu perdagangan kuda jenis Pariaman mencapai 4000 ekor/tahun)]

Keadaan makin tegang ketika hubungan Demak-Cirebon makin dikukuhkan dengan perkawinan putera-puteri dari kedua belah pihak. Ada 4 pasangan yang dijodohkan, yaitu

1. Pangeran Hasanudin dengan Ratu Ayu Kirana (Purnamasidi)
2. Ratu Ayu dengan Pangeran Sabrang Lor (Sultan Demak II?)
3. Pangeran Jayakelana dengan Ratu Pembayun
4. Pangeran Bratakelana dengan Ratu Ayu Wulan (Ratu Nyawa)

Persekutuan Cirebon-Demak inilah yang sangat mencemaskan Sri Baduga di Pakuan. Tahun 1512, ia mengutus putera mahkota Surawisesa menghubungi Panglima Portugis ALFONSO d'ALBUQUERQUE di Malaka (ketika itu baru saja merebut Pelabuhan Pasai). Sebaliknya upaya Pajajaran ini telah pula meresahkan pihak Demak.

Pangeran Cakrabuana dan Susuhunan Jati (Syarif Hidayat) tetap menghormati Sri Baduga karena masing-masing sebagai ayah dan kakek. Oleh karena itu permusuhan antara Pajajaran dengan Cirebon tidak berkembang ke arah ketegangan yang melumpuhkan SEKTOR-SEKTOR PEMERINTAHAN. Paling tidak : BELUM utk sementara ini. (Baca terus !)

Sri Baduga hanya tidak senang hubungan Cirebon-Demak yang terlalu akrab, bukan terhadap Kerajaan Cirebon. Terhadap Islam, ia sendiri tidak membencinya karena salah seorang permaisurinya (Subanglarang) adalah muslimah dan ketiga anaknya (Walangsungsang alias Cakrabuana, Lara Santang dan Raja Sangara) diizinkan sejak kecil mengikuti agama ibunya (Islam).

Karena permusuhan tidak (belum) berlanjut ke arah pertumpahan darah, maka masing-masing pihak dapat mengembangkan keadaan dalam negerinya. Demikianlah pemerintahan Sri Baduga dilukiskan sebagai jaman kesejahteraan (Carita Parahiyangan).

Tome Pires ikut mencatat kemajuan jaman Sri Baduga dengan komentar "The Kingdom of Sunda is justly governed; they are true men" (Kerajaan Sunda diperintah dengan adil; mereka adalah orang-orang jujur). Juga diberitakan kegiatan perdagangan Sunda dengan Malaka sampai ke kepulauan Maladewa (Maladiven). Jumlah merica bisa mencapai 1000 bahar (1 bahar = 3 pikul) setahun, bahkan hasil tammarin (asem) dikatakannya cukup untuk mengisi muatan 1000 kapal.

Sri Baduga Maharaja alias Prabu Siliwangi yang dalam Prasasti Tembaga Kebantenan disebut SUSUHUNAN di PAKUAN PAJAJARAN, memerintah selama 39 tahun (1482 - 1521). Ia disebut SECARA ANUMERTA SANG LUMAHING (SANG MOKTENG) RANCAMAYA karena ia dipusarakan di Rancamaya (di sinilah nilai khusus Rancamaya). [Rancamaya terletak kira-kira 7 Km di sebelah tenggara Kota Bogor. Rancamaya memiliki mata air yang sangat jernih. Tahun 1960-an di hulu Cirancamaya ini ada sebuah situs makam kuno dengan pelataran berjari-jari 7.5 m tertutup hamparan rumput halus dan dikelilingi rumpun bambu setengah lingkaran. Dekat makam itu terdapat Pohon Hampelas Badak setinggi kira-kira 25 m dan sebuah pohon beringin.

Dewasa ini seluruh situs sudah "
dihancurkan" orang. Pelatarannya ditanami ubi kayu, pohon-pohonannya ditebang dan makam kuno itu diberi saung. Di dalamnya sudah bertambah sebuah kuburan baru, lalu makam kunonya diganti dengan bata pelesteran, ditambah bak kecil untuk peziarah dengan dinding yang dihiasi huruf Arab. Makam yang dikenal sebagai makam Embah Punjung ini mungkin sudah dipopulerkan orang sebagai MAKAM WALI. Kejadian ini sama seperti kuburan Embah Jepra pendiri Kampung Paledang yang terdapat di Kebun Raya yang "dijual" orang sebagai "makam Raja Galuh".

---------------------------------------------------

Dlm lanjutan di BAGIAN 2 dibawah ini, lihatlah bgm FATAHILLAH memangsa orang satu kulit sendiri!!! Hanya karena ISLAM!!!... setelah memangsa HINDU... ISLAM pun saling beradu sendiri mencari kemenangan sendiri-sendiri!!!! 

NGERAKEUN!!!! kumaha yeuh jelma anu ngaku SUNDA? MAUNG PAJAJARAN aseli NA LAIN ONTOHOT JEUNG BEBEGIG ISLAM...!!!!

http://pasundan.homestead.com/files/Sejarah/sejarahframe.html

Lihat juga :
Jihad di Indonesia
http://www.indonesia.faithfreedom.org/forum/viewtopic.php?t=2684















Teror Islam di TANAH JAWA 1249-1478 (Bag 1)

Serat Darmo Gandhul : Proses Islamisasi Nusantara Sebenarnya (Bagian 1)
http://kaskus.us/userframe.php?link=http://www.mail-archive.com/ateis@yahoogroups.com/msg02396.html

Kontroversi Serat Darmo Gandhul:
Betulkah Ki Kalam Wadi adalah Ronggo Warsito?

Masuknya Islam ke Tanah Jawa ternyata menyimpan cerita yang sungguh luar biasa. Salah satunya terekam dalam Serat Darmo Gandhul yang kontroversial itu. Dalam serat yang aslinya berbahasa Jawa Kuno itu dipaparkan perjalanan beberapa wali, juga hambatan dan benturan Islam dng budaya dan kepercayaan lokal.

Penulis serat ini tak menunjukkan jati diri aslinya. Ada yang menafsirkan, pengarangnya adalah Ronggo Warsito. Ia pakai nama samaran Ki Kalam Wadi, yang berarti rahasia atau kabar yang dirahasiakan. Ditulis dalam bentuk prosa dengan pengkisahan yang menarik. Isi Darmo Gandhul tentu saja mengagetkan kita yang selama ini mengira bahwa masuknya agama Islam di Indonesia dilakukan dengan cara damai tanpa muncratan darah, terpenggalnya kepala dan tetesan air mata. Kaburnya para pemeluk Hindu dan Budha ke berbagai wilayah, misalnya ke Pulau Bali, ke kawasan pegunungan dan hutan rimba, adalah salah satu pertanda bahwa mereka menghindari tindakan pembantaian massal oleh sekelompok orang yang ingin mengIslamkan P Jawa.

Terkait dengan kisah Wali Songo yang menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa, kebetulan saya ada terjemahan Serat Darmo Gandhul yang aslinya berbahasa Jawa Kuno. Yang saya kirimkan berikut ini adalah versi yang tidak lengkap, bersumber dari Tabloid Posmo terbitan Surabaya. Anda bisa baca dan menilai sendiri. Hanya agar lebih enak untuk dibaca, Posmo menyuntingnya disana-sini. Yang perlu dicatat, pembaca sendiri harus kritis menyikapi isi cerita yang mungkin amat tendensius ini.

Serat Darmo Gandhul pernah diterbitkan oleh Dahara Prize - Semarang berukuran 15 cm x 15 cm. Berikut ini adalah tulisan tentang Serat Darmo Gandhul yang dimuat berseri di Tabloid Posmo terbitan Surabaya. Isi dari serat ini rasanya masih relevan dikaitkan dengan zaman sekarang, dimana mulai bermunculan kelompok fundamentalis Islam, terorisme yang mengatas namakan agama, dan juga kelompok-kelompok yang bermimpi untuk mendirikan kekhalifahan Islam di negeri ini, dan juga di negara-negara Asia Tenggara lainnya.

Selamat membaca!


Tokoh2 terkait:

Para penulis :
- Darmo Gandhul - murid Ki Kalam Wadi
- Ki Kalam Wadi - penulis serat
- Raden Budi - guru Ki Kalam Wadi

Para pelaku :
- Prabu Brawijaya - Raja Majalengka (Majapahit), raja Majapahit terakhir yg bijaksana, yg dgn sedih harus menyaksikan kerajaannya dicabik2 oleh puteranya, Raden Patah.

- Putri Campa (Dwarawati? Dara Petak?) - permaisuri Prabu Brawijaya dari Cina yg memperkenalkan Islam pada PB, yg kemudian disesali PB

- Sayid Rahmad - kemenakan Putri Campa (Sunan Ampel) yg diberi ijin PB utk menyebar Islam di Jawa

- Sayid Kramat - Sunan Bonang, tokoh licik yg mengakibatkan permusuhan antara PB dgn puteranya sendiri, Raden Patah. Ialah yg mengajarkan Raden Patah utk membenci ayahnya yg kafir. Sesuai dgn buku 'suci' Islam :

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan bapak-bapak dan saudara-saudaramu pelindung-pelindungmu, jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka pelindung-pelindungmu, maka mereka itulah orang-orang yang lalim. [9.24]

- Raden Patah (Babah) - putra Prabu Brawijaya, dikenal juga sbg Adipati Demak/Senapati Jimbuningrat/Sultan Syah Alam Akbar Khalifaturrasul Amirilmukminin Tajudil Abdulhamid Khak/Sultan Adi Surya Alam di Bintoro. Putera lalim yg membawa kesengsaraan pada Majapahit & akhirnya, tanah air kita ini. Ia mencela ayahnya sendiri sbg 'Budha kafir kufur'.

(Di SMA, kami tidak pernah diajarkan bahwa kejatuhan Majapahit sebenarnya diakibatkan oleh kerakusan seorang anak. Paling cuma dikatakan : Majapahit vs Demak)

- Sunan Kalijaga : negosiator licik yg ingin merebut kembali hati PB setelah RP menyesali perbuatannya. Sunan Kalijaga ini yg menarik PB masuk Islam. Perbuatan PB ini kemudian dicela oleh tokoh bijak, Ki Sabdapalon.

dll :
- Raden Kusen (Raden Husen/Raden Arya Pecattanda) - saudara kandung
Raden Patah (lain ayah)
- Ki Bandar - sahabat Sunan Bonang
- Bandung Bondowoso
- Nyai Plencing - dedemit
- Buta Locaya - raja dedemit (mantan Patih Sri Jayabaya)
- Ni Mas Ratu Pagedongan (Ni Mas Ratu Angin-Angin)
- Kyai Tunggul Wulung
- Kyai Patih
- Syech Siti Jenar
- Tumenggung Kertosono
- Sunan Giri
- Arya Damar - Bupati Palembang
- Patih Mangkurat
- Setyasena - komandan pasukan Cina Islam
- Bupati Pati
- Adipati Pengging
- Adipati Pranaraga
- Sabdo Palon
- Naya Genggong

Pada suatu hari, Darmogandul bertanya kepada Ki Kalamwadi tentang asal mula orang Jawa meninggalkan agama Budha dan berganti agama Islam.

Lantas, Ki Kalamwadi pun menjawab, Quote:
"Aku tidak mengerti. Tetapi guru yang dapat dipercaya menceritakan asal-usul orang Jawa meninggalkan agama Budha dan berganti memeluk agama Islam. Ini memang perlu dikatakan, agar orang yang belum tahu menjadi tahu."

--------------------------------------------------

LATAR BELAKANG

Pada zaman dulu Majapahit (1292-1478) bernama Majalengka. Majapahit hanyalah kiasan. Bagi yang belum tahu ceritanya, Majapahit dianggap sebagai nama kerajaan.

Prabu Brawijaya adalah raja terakhir yang berkuasa. Ia menikah dengan Putri Campa yang beragama Islam. Putri inilah yang membuat Brawijaya tertarik Islam. Ketika sedang beradu asmara, sang putri selalu membeberkan keutamaan agama itu.

Putri Campa

Setiap dekat sang prabu, tiada kata lain yang terucap dari Putri Campa kecuali kemuliaan agama Islam. Tak lama kemudian datanglah kemenakan Putri Campa bernama Sayid Rahmad. Ia mohon izin menyebarkan ajaran Islam di Majalengka. Sang Prabu mengabulkan. Sayid Rahmad tinggal di desa Ngampeldento-Surabaya.

Banyak ulama dari seberang datang ke Majalengka. Menghadap sang prabu mohon izin tinggal di wilayah pesisir. Permohonan itu dikabulkan. Akhirnya berkembang dan banyak orang Jawa memeluk agama Islam.

Perkembangan itu menempatkan seorang guru agama Islam tinggal di daerah Bonang, termasuk wilayah Tuban. Sayid Kramat namanya. Ia maulana Arab keturunan Nabi Mohammad Rasulullah.

Orang-orang Jawa banyak yang tertarik kepadanya. Penduduk Jawa yang tinggal di pesisir Barat sampai Timur meninggalkan agama Budha dan memeluk agama Islam. Di wilayah Blambangan sampai ke arah Barat menuju Banten pun banyak yang mengikuti ajaran Islam.

Agama Buddha telah mengakar di tanah Jawa lebih 1.000 tahun. Menyembah kepada Budi Hawa. Budi adalah Dzat Tuhan. Sedangkan Hawa adalah minat hati.

Raden Patah

Sang Prabu mempunyai seorang putra bernama Raden Patah. Ia lahir di Palembang dari rahim seorang Putri Cina (Puteri Campa ?). Ketika Raden Patah dewasa, ia menghadap kepada ayahnya bersama saudara lain ayah tetapi masih sekandung, bernama Raden Kusen (Husein).

Sang Prabu bingung memberi nama putranya. Diberi nama dari jalur ayah, beragama Buddha, keturunan raja yang lahir di pengunungan. Dari jalur ibu disebut Kaotiang. Sedangkan menurut orang Arab, ia harus dinamakan Sayid atau Sarib.

Sang Prabu memanggil patih dan abdi lain untuk dimintai pertimbangan. Sang patih pun berpendapat, bila mengikuti leluhur kuno, putra sang Prabu itu dinamakan Bambang. Tetapi karena ibunya orang Cina, lebih baik dinamakan Babah, yang artinya lahir di tempat lain. Pendapat patih ini disetujui abdi yang lain. Sang Prabu pun berkata kepada seluruh pasukan bahwa putranya diberi nama Babah Patah.

Sampai saat ini, keturunan pembauran antara Cina dan Jawa disebut Babah. Meski tidak menyukai nama pemberian ayahnya itu, Raden Patah takut untuk menentangnya.

Babah Patah kemudian diangkat menjadi Bupati di Demak. Ia memimpin para bupati di sepanjang pantai Demak ke Barat. Ia dinikahkan dengan cucu Kyai Ageng Ngampel.

Babah Patah tinggal di desa Bintara, Demak. Babah Patah telah beragama Islam sejak di Palembang. Di Demak ia diminta untuk menyebarkan agama Islam. Raden Kusen diangkat menjadi Adipati di Terung, dengan nama baru Raden Arya Pecattanda.

Ajaran Islam makin berkembang. Banyak ulama berpangkat mendapat gelar Sunan. Sunan artinya budi. Sumber pengetahuan tentang baik dan buruk.

Orang yang berbudi baik patut dimintai ajarannya tentang ilmu lahir batin. Pada waktu itu para ulama baik budinya. Belum memiliki kehendak yang jelek. Banyak yang mengurangi makan dan tidur.

Sang Prabu Brawijaya berpikir, para ulama bersarak Budha itu mengapa disebut Sunan. Mengapa juga masih mengurangi makan dan tidur.

Sunan Bonang

Pada waktu itu sunan Bonang akan pergi ke Kediri, diantar dua sahabatnya. Di utara Kediri, yakni di daerah Kertosono, rombongan terhalang air sungai Brantas yang meluap.

Sunan Bonang dan dua sahabatnya menyeberang. Tiba di timur sungai, Sunan Bonang menyelidiki agama penduduk setempat. Sudah Islam atau masih beragama Budha .

Ternyata, kata Ki Bandar, masyarakat daerah itu beragama Kalang, memuliakan Bandung Bondowoso. Menganggap Bandung Bondowoso sebagai nabi mereka. Hari Jumat Wage wuku wuye, adalah hari raya mereka. Setiap hari itu, mereka bersama-sama makan enak dan bergembira ria.

Kata Sunan Bonang, " Kalau begitu, orang disini semua beragama Gedhah. Artinya, tidak hitam, putih pun tidak. Untuk itu tempat ini kusebut Kota Gedhah." Sejak itu, daerah di sebelah utara Kediri ini bernama Kota Gedhah.

Kutukan Sunan Bonang terhdp Seorang Wanita:
Hari terik. Waktu sholat dhuhur tiba. Sunan Bonang ingin mengambil air wudlu. Namun karena sungai banjir dan airnya keruh, maka Sunan Bonang meminta salah satu sahabatnya untuk mencari air simpanan penduduk. Salah satu sahabatnya pergi ke desa untuk mencari air yang dimaksud.

Sesampai di desa Patuk ada sebuah rumah. Tak terlihat laki-laki di sini. Hanya ada seorang gadis berajak dewasa sedang menenun. " Hai Gadis, aku minta air simpanan yang jernih dan bersih," kata sahabat itu.

Perawan itu terkejut. Ia menoleh. Dilihatnya seorang laki-laki. Ia salah paham. Menyangka lelaki itu bermaksud menggodanya. Ia menjawab kasar :
"Kamu baru saja lewat sungai. Mengapa minta air simpanan. Di sini tidak ada orang yang menyimpan air kecuali air seniku ini sebagai simpanan yang jernih bila kamu mau meminumnya."

Mendengar kata-kata kasar itu, sahabat itu langsung pergi tampa pamit. Mempercepat langkah sambil mengeluh sepanjang perjalanan. Tiba di hadapan Sunan Bonang, peristiwa tak menyenangkan itu disampaikan.

Mendengar penuturan itu Sunan Bonang naik pitam. Keluarlah kata-kata keras. Sunan menyabda tempat itu akan sulit air. Gadis-gadisnya tidak akan mendapat jodoh sebelum usianya tua. Begitu juga dengan kaum jejakanya. Tidak akan kimpoi sebelum menjadi jejaka tua.

Terkena ucapan Sunan Bonang, aliran sungai Brantas menyusut. Aliran sungai berbelok arah. Membanjiri desa-desa, hutan, sawah, dan kebun. Prahara datang diterjang arus sungai yang menyimpang. Dan setelah itu kering seketika. Sampai kini daerah Gedhah sulit air.

Perempuan-perempuannya menjadi perawan tua. Begitu juga kaum laki-lakinya. Mereka terlambat berumah tangga.

Demit
Kemudian, Sunan Bonang melanjutkan perjalanannya ke Kediri. Di daerah ini ada demit (mahluk halus) bernama Nyai Plencing. Menempati sumur Tanjungtani yang sedang dikerumuni anak cucunya.

Mereka lapor, bahwa ada orang bernama Sunan Bonang suka engganggu kaum mahluk halus dan menonjolkan kesaktian. Anak cucu Nyai Plencing mengajak Nyai Plencing membalas Sunan Bonang. Caranya dengan meneluh dan menyiksanya sampai mati agar tidak suka mengganggu lagi.

Mendengar usul itu Nyai Plencing langsung menyiapkan pasukan, dan berangkat menemui Sunan Bonang. Tetapi anehnya, para setan itu tidak bisa mendekati Sunan Bonang. Badannya terasa panas seperti dibakar. Setan-setan itu berhamburan. Lari tunggang langgang. Mereka lapor ke Kediri menemui rajanya.

Raja mereka bernama Buta Locaya, tinggal di Selabale, di kaki Gunung Wilis. Buta Locaya semula adalah patih raja Sri Jayabaya, bernama Kyai Daha. Ia dikenal sebagai cikal bakal Kediri. Ketika Raja Jayabaya memerintah daerah ini, namanya diminta untuk nama negara.

Ia diberi nama Buta Locaya dan diangkat patih Prabu Jayabaya. Buta sendiri artinya bodoh. Lo bermakna kamu. Dan Caya dapat dipercaya. Bila disambung, maka Buta Locaya mempunyai makna orang bodoh yang dapat dipercaya.

Sebutan itu hampri menyerupai sebutan kyai, yang bermula dari Kyai Daha dan Kyai Daka. Kyai artinya melaksanakan tugas anak cucu dan orang di sekitarnya. Kisah soal kyai ini bermula saat Sang Raja ke rumah Kyai Daka.

Sang Prabu dijamu Kyai Daka. Sang Prabu suka dengan keramahan itu. Nama Kyai Daka pun diminta untuk desa yang kemudian berganti Tunggulwulung. Seterusnya ia diangkat menjadi panglima perang.

Ketika Prabu Jayabaya muksa ( mati bersama raganya hilang ) bersama Ni Mas Ratu Pagedongan, Buta Locaya dan Kyai Tunggulwulung juga ikut muksa. Ni Mas kemudian menjadi ratu setan di Jawa. Tinggal di laut Selatan dan bergelar Ni Mas Ratu Angin-Angin.

Semua mahluk halus yang ada di laut selatan tunduk dan berbakti kepada Ni Mas Ratu Angin-Angin. Buta Locaya menempati Selabale. Sedangkan Kyai Tunggulwulung tinggal di Gunung Kelud menjaga kawah dan lahar agar tidak merusak desa sekitar.

Ketika Nyai Plencing datang, Buta Locaya sedang duduk di kursi emas beralas kasur babut dihias bulu merak. Ia sedang ditemani patihnya, Megamendung dan anaknya, Paji Sektidiguna dan Panji Sarilaut. Ia amat terkejut melihat Nyai Plencing yang datang sambil menangis.

Ia melaporkan kerusakan-kerusakan di daerah utara Kediri yang disebabkan ulah orang dari Tuban bernama Sunan Bonang. Nyai Plencing juga memaparkan kesedihan para setan dan penduduk daerah itu. Mendengar laporan Nyai Plencing Buta Locaya murka.

Tubuhnya bagaikan api
Ia memanggil anak cucu dan para jin untuk melawan Sunan Bonang. Para setan dan jin itu bersiap berangkat. Lengkap dengan peralatan perang.

Mengikuti arus angin, mereka pun sampai di desa Kukum. Di tempat ini Buta Locaya menjelma menjadi manusia, berganti nama Kyai Sumbre.
Sementara setan dan jin yang beribu-ribu jumlahnya tidak menampakkan diri.

Menghadang perjalanan Sunan Bonang yang datang dari utara. Sebagai orang sakti, Sunan Bonang tahu ada raja setan dan jin sedang menghadang perjalanannya.

Tubuh Sunan yang panas menjelma bagai bara api. Para setan dan jin yang beribu-ribu itu menjauh. Tidak tahan menghadapi wibawa Sunan Bonang.

Namun tatkala berhadapan dengan Kyai Sumbre, Sunan Bonang juga merasakan hawa panas. Dua sahabatnya pingsan dan demam.

---------------------------------------------
Debat Soal Tuhan dan Kebenaran
Source : Posmo No. 2 - 25 Maret 1999

Debat sengit antara Sunan Bonang dengan Buta Locaya makin seru. Sunan Bonang dengan tegas menyatakan bahwa, daerah tersebut dikatakan Gedah karena tidak jelas agamanya.

Quote:
" Kusabdakan sulit air karena ketika aku minta air tidak diberi.
Sungai ini kupindah alirannya agar kesulitan mendapatkan air.
Sedangkan jejaka dan perawan kusabdakan sulit mendapat jodoh karena yang kuminai air itu perawan desa."

Buta Locaya menjawab, bahwa itu tidak seimbang. Quote:
Salah yang tak seberapa, apalagi hanya dilakukan oleh seseorang, tetapi penderitaannya dirasakan oleh banyak orang. Bila dilaporkan kepada penguasa, tentu akan mendapatkan hukuman berat karena merusak daerah.

[PS : Lihat peristiwa Muhamad menyuruh pengikutnya menyerang suku Yahudi di Medinah, Bani Qaynuqa, gara2 seorang wanita Muslim diganggu oleh seseorang anggota Bani Qaynuqa. Ini dipakai Muhamad sbg alasan utk menyerang dan mengusir Bani Qaynuqa dari tanah nenek moyang mereka itu. Sifat Muhamad ini dicontoh Sunan Bonang : cepat naik darah, tidak seimbang, tidak memiliki maaf, sombong, selain licik dan haus kekuasaan.

Lihat juga : Pengusiran Yahudi dari Medinah oleh MUHAMAD, 4 artikel
http://www.indonesia.faithfreedom.org/forum/viewtopic.php?t=2720 ]


Sunan Bonang menjawab, ia pun tak takut dilaporkan Raja Majalengka.
Ketika Buta Locaya mendengar kata-kata itu, ia pun marah. Buta Locaya berkata masygul : Quote:
" Ucapan tuan bukan ucapan yang paham aturan negara. Itu pantas diucapkan oleh orang yang tinggal di rumah madat, mengandalkan kesaktian.

Janganlah sombong. Mentang-mentang dikasihi tuan berkawan dengan malaikat, lalu berbuat sekehendak hati. Tidak melihat kesalahan, menganiaya orang lain tanpa sebab.

Meskipun di Jawa ini akan ada orang yang lebih kuat dari pada tuan, tapi mereka baik budi dan takut kepada laknat dewa. Tuan akan dijauhi orang2 baik budi bila tetap berbuat demikian.

Apakah tuan termasuk orang seperti Aji Saka murid Ijajil ? Aji Saka menjadi raja di Jawa hanya tiga tahun, lalu pergi sambil membawa seluruh sumber air di Medang. Ia Hindu. Suka membuat sulit air.

Tuan mengaku sunan seharusnya berbudi baik, menyelamatkan orang banyak, tetapi ternyata tidak demikian. Tuan layak seperti setan yang menampakkan diri, tidak tahan digoda anak kecil. Lekas naik darah.
Sunan apakah itu ?

Jika memang sebagai Sunan manusia sesungguhnya, tentu suka berbuat kebajikan. Tuan menyiksa orang tanpa dosa. Itulah jalan celaka, tanda bahwa tuan telah menciptakan neraka jahanam. Bila telah jadi lalu tuan tempati sendiri, mandi di dalam air mendidih."

Hamba ini bangsa mahluk halus, tidak selam dengan manusia, tetapi hamba masih memperhatikan nasib manusia. Marilah semuanya yang rusak itu tuan kembalikan kepada keadaan semula. Sungai yang kering dan daerah yang terlanda banjir hamba mohon agar dikembalikan. Semua orang Jawa yang beragama Islam akan hamba teluh supaya mati. Hamba akan meminta bantuan Kangjeng Ratu Angin-Angin di laut Selatan."

Begitu mendengar kemarahan Buta Locaya, Sunan Bonang menyadari kesalahannya. Ia berkata,
" Buta Locaya, aku Sunan tidak diperkenankan meralat ucapanku. Aku hanya bisa membatasi saja. Kelak, bila telah berlangsung 500 tahun, sungai ini dapat kembali seperti semula."

Buta Locaya mendengar kesediaan Sunan Bonang, bertambahlah kemarahannya. Quote:
" Kembalikan sekarang juga. Bila tidak, tuan akan hamba ikat."

Sunan Bonang :
" Sudah, jangan berbantah lagi. Aku mohon diri akan berjalan ke timur.

Buah Sambi ini kunamakan cacil karena keadaan ini seperti anak kecil yang sedang berkelahi. Setan dan manusia saling berebut kebenaran tentang kerusakan yang ada di daerah dan kesedihan manusia dengan setan. Kumohonkan kepada Tuhan, buah sambi menjadi dua macam, daging buahnya menjadi asam. Bijinya mengeluarkan minyak sebagai lambang muka yang masam.

Tempat perjumpaan ini kuberi nama Singkal di sebelah utara dan di sini bernama Desa Sumbre. Sedangkan tempat kawan-kawanmu di selatan kuberi nama Kawanguran."

Debat Soal Tuhan
Setelah berkata demikian, Sunan Bonang meloncat ke arah Timur sungai. Terkenal sampai kini di Kota Gedah ada desa yang bernama Singkal, Sumbre dan Kawanguran. Kawanguran artinya pengetahuan, Singkal artinya susah kemudian menemukan akal.

Buta Locaya memburu kepergian Sunan Bonang, yang menyaksikan arca Kuda yang berkepala dua di bawah pohon Trenggulun. Banyak buah trenggulun yang berserakan. Sunan Bonang kemudian memegang parang dan kepala arca Kuda itu dipenggalnya.

Ketika Buta Locaya melihat Sunan Bonang memenggal kepala arca itu, semakin bertambahlah kemarahannya.
"Arca itu buatan sang Prabu Jayabaya sebagai lambang tekad wanita. Kelak di zaman Nusa Srenggi, barang siapa yang melihat arca itu, akan mengetahui tekat para wanita Jawa."

Sunan Bonang pun berkata :
"Kau ini bangsa hantu. Jadi kalau berani berdebat dengan manusia, namanya hantu yang sombong."

Kata Buta Locaya :
" Apa bedanya. Tuan Sunan, saya ratu Hantu,"

Sunan Bonang :
"Trenggulun ini kuberi nama Kentos sebagai peringatan kelak, bahwa aku berdua debat dengan hantu yang sombong tentang kerusakan arca."

[Ki Kalamwadi berkata : " Terkenal sampai kini, buah trenggulun bernama kentios karena ucapan Sunan Bonang. Semua itu menurut cerita guruku menurut cerita guruku bernama Raden Budi.]

Sunan Bonang kemudian berjalan ke utara. Ketika menjelang salat asar, beliau akan bersiap salat. Di luar desa ada sumur tetapi tiada timba. Sumur itu kemudian digulingkan. Dengan begitu Sunan Bonang dapat bersuci untuk bersalat. Terkenal sampai sekarang, sumur itu bernama sumur gumuling."

Setelah salat, Sunan melanjutkan perjalanan. Sesampai di desa Nyahen, ada patung raksasa perempuan berada di bawah pohon dadap yang berbunga. Sangat banyak dan berguguran di sekitarnya. Patung raksasa itu kelihatan merah menyala, marak oleh bunga yang berjatuhan.

Melihat patung itu, Sunan Bonang keheranan. Patung itu berukuran sangat besar. Arca itu tampak duduk ke arah Barat setinggi 16 kaki. Lingkar pinggulnya 10 kaki. Jika dipindahkan tidak akan terangkat oleh 800 orang kecuali dengan alat. Bahu kanannya dipatahkan, dan dahinya diludahi.

Buta Locaya marah lagi :
" Tuan ternyata orang jahil, patung yang masih baik dirusak tanpa alasan. Kini menjadi jelek. Padahal patung itu karya Sang Prabu Jayabaya. Apakah hasilnya bila tuan merusak patung itu ?"

Sunan Bonang :
" Patung itu kurusak agar tidak disembah banyak orang, agar tidak diberi sesaji dan diberi kemenyan. Orang yang memuja berhala itu kafir, rusak lahir batin."

Kata Buta Locaya :
" Orang Jawa kan sudah tahu bahwa itu patung dari batu yang tidak berdaya dan berkuasa. Bukan Tuhan, maka mereka layani. Diberi nyala kemenyan, diberi sesaji, agar para hantu tidak menempati tanah dan kayu yang dapat menghasilkan untuk manusia.

Para hantu mereka tempatkan di patung itu, lalu tuan usir ke mana ? Telah lazim setan tinggal di gua, arca, dan makan bau-bauan harum.  Bila menyantap bebauan harum, hantu akan merasa nyaman.

Lebih senang lagi bila tinggal di patung yang utuh. Di tempat sepi dan rindang atau di bawah pohon besar.Mereka menyadari bahwa alam halus berbeda dengan alam manusia."



Sunan Bonang Khilaf. Buta Locaya berkata :
" Nabi itu kan manusia kekasih Tuhan ? Mendapat wahyu agar pandai. Cermat penglihatannya, mengetahui hal-hal yang belum terjadi.

Sedangkan yang membuat arca Batu adalah Prabu Jaya Baya, kekasih Tuhan pula, mendapatkan wahyu mulia. Dia pun pandai dan kaya ilmu. Awas penglihatannya, mengetahui hal-hal yang belum terjadi. Tuan perpedoman kitab, orang Jawa pun berpedoman petuah dari para leluhurnya. Sama-sama menghargai kabar, lebih baik menghargai kabar dari leluhur sendiri dengan peninggalan masih bisa disaksikan.

Pulau Jawa ini tanah suci dan mulia, dingin dan panasnya cukup. Tanah berpasir murah air. Apa saja ditanam dapat tumbuh.

Pria tampak tampan, wanita kelihatan cantik, serba luwes tutur katanya. Bila tuan ingin melihat pusat dunia, yang hamba duduki inilah adanya. Silakan tuan ukur. Seandainya tidak benar, pukullah.

Yang membuat arca itu adalah tuanku Prabu Jayabaya. Dapatkah tuan menebak sesuatu yang belum terjadi ? Sudahlah, hamba persilakan tuan pergi dari sini. Bila menolak akan hamba panggilkan adik hamba dari Gunung Kelud. Tuan akan kami keroyok. Dapatkah tuan menang ?

Lalu akan hamba bawa ke dalam kawah gunung Kelud, apakah tuan tidak susah ? Inginkah tuan tinggal di Batu seperti hamba ? Mari ke Selabale menjadi murid hamba."

Sunan Bonang :
" Tak sudi mengikuti kata-katamu. Kau hantu brekasaan."

Buta Locaya :
" Meskipun hamba hantu, tetapi hamba raja. Abadi selamanya. Tuan belum tentu seperti hamba. Tekat tuan kotor, suka mengganggu dan menganiaya. Tampak di sini masih sering melakukan kesalahan menentang adat, menentang agama, merusak kebaikan, mengganggu agama leluhur. Tuan dapat disiksa dan dibuang ke Menado."

Sunan Bonang tak menggubris. Ia berkata :
" Dadap ini bunganya kunamai celung, buahnya bernama kledung, karena aku kecelung ( sesat ) pemikiran dan salah bicara. Jadi saksi ketika aku berdebat dengan hantu, kalah pengetahuan dan pemikiran. [ Sampai kini buah dadap bernama kledung, bunganya bernama celung.]
Sudah, aku akan pulang ke Bonang."

Buta Locaya :
" Ya sudah, silakan tuan pergi. Di sini tak ayal akan membikin panas. Bila terlalu lama di sini akan menimbulkan kesusahan, menyebabkan mahal air, dan mengurangi air."



-------------------------------------------------------------
Tak Setuju Serbu Majapahit, Syech Siti Jenar Dibunuh
Source : Posmo No. 3 - 1 April 1999

Prabu Brawijaya amat murka ketika mendapat laporan sang patih tentang adanya surat dari Tumenggung di Kertosono, yang memberitahukan bahwa telah terjadi kerusakan di wilayah itu akibat ulah Sunan Bonang. Segera ia mengutus Patih ke Kertosono, meneliti keadaan sebenarnya. Setelah tiba, sang patih melaporkan semua yang telah terjadi. Namun, ia tak bisa menemukan Sunan Bonang, karena telah mengembara tak tahu kemana.

Berikut babak lanjutan dari Serat Darmogandhul.

Saking murkanya, Prabu Brawijaya mengharuskan semua ulama Arab yang ada di Pulau Jawa pergi. Hanya di Demak dan Ngampelgading saja yang diperbolehkan tinggal dan menyebarkan agama Islam. Apabila menolak akan dibunuh.

Pernyataan tersebut juga dibenarkan oleh patihnya, karena ulama Giripura telah tiga tahun tidak menghadap untuk menyampaikan upeti, bahkan mendirikan kerajaan sendiri. Sedang ulama santri Giri punya gelar yang melebihi sang Prabu. Maka, diseranglah Giri hingga kocar-kacir.

Menyadari kekeliruannya karena tidak menghadap Majalengka, Sunan Bonang mengajak Sunan Giri ke Demak. Di sana, mereka menyatu dengan pasukan Adipati Demak (putera PB alias Raden Patah) dan mengajak menyerbu ke Majalengka.

Kata Sunan Bonang (Muslim tulen yg penuh akal bulus itu) :
" Ketahuilah, kini saatnya kehancuran kerajaan Majalengka yang telah berumur 103 tahun. Menurut pertimbanganku, kamulah yang berhak menjadi Raja. Rusaklah Kraton Majalengka dengan cara halus.

Jangan sampai ketahuan. Menghadaplah ke Ayahandamu pada acara Grebeg Maulud dengan senjata perang. Ajaklah seluruh Bupati dan para Sunan beserta bala tentaranya."

(Baca cerita2 Modus Operandi Jihad Islam diseluruh dunia di [u]Resource Center ttg Jihad di http://www.indonesia.faithfreedom.org/forum/viewforum.php?f=38. Inilah cara Muslim mengakali musuh mereka : dgn cara tipu daya.[/u])

Provokasi
Adipati Demak yang memang putra Prabu Brawijaya semula tidak mau mengikuti saran Sunan Bonang :
" Saya takut merusak negeri Majalengka. Melawan ayah, apalagi melawan seorang raja yang telah memberikan kebahagian dan kebaikan di dunia. Kata kakek saya di Ampelgading, saya tidak boleh melawan ayahanda meski beragama Budha atau pun kafir."

Mendengan jawaban demikian, Sunan Bonang berkata :
" Meskipun melawan ayah dan raja, tidak ada jeleknya kerena dia kafir. Merusak kafir tua kamu akan masuk surga.

Kakekmu itu santri yang iri, gundul dan bodoh tak bernalar. Seberapakah pengetahuan santri Ngampelgading. Anak kelahiran Campa tak mungkin menyamaiku, Sayid Kramat, Sunan Bonang yang dipujikan manusia sedunia, keturunan rasul anutan semua umat Islam. Meski kamu dosa, toh hanya kepada satu orang. Tetapi, semua manusia se Jawa masuk Islam. Hal demikian, alangkah banyaknya pahala yang kau terima.

Tuhan masih cinta kepadamu. Sesungguhnya, orang tuamu itu menyia-nyiakan dirimu. Buktinya, kamu diberi nama Babah. Babah itu artinya tidak baik. Hidup hanya untuk mati. Benih Jawa yang dibawa Putri Cina. Maka ibumu diberikan kepada Arya Damar, Bupati Palembang, orang keturunan raksasa. Itu memutus cinta namanya. Ayahmu tetap berhati tidak baik.

Karena itu, balaslah dengan halus. Pokoknya jangan kelihatan. Dalam hati, isaplah darahnya, kunyahlah tulangnya."

Kemudian, Sunan Giri (juga seorang Muslim tulen yg penuh dgn akal bulus) menyambung :
" Aku tidak berdosa, dicari ayahmu didakwa mendirikan kerajaan karena aku tidak menghadap ke Majalengka. Katanya, bila aku tertangkap akan diikat rambutku dan disuruh memandikan anjing. Banyak orang Cina yang datang ke Jawa. Di Giri banyak yang ku-Islamkan. Sebab, menurut Qur-an, bila meng-Islamkan orang kafir, kelak mendapatkan surga.

Kedatanganku ke sini untuk minta perlindunganmu. Aku takut kepada patih dan ayahmu yang sangat benci kepada santri yang suka berzikir. Katanya, sakit ayan pagi dan sore. Bila kamu tidak membela, rusaklah agama Islam ini."

Jawab sang Adipati Demak :
" Ayahanda memburu tuan itu betul. Karena tuan Sunan mendirikan kraton. Tidak menyadari bahwa hal itu harus tunduk perintah raja yang lebih berkuasa. Maka, sudah sewajarnya bila diburu, dihukum mati, karena Sunan tidak menyadari makan minum di Pulau Jawa."

Namun, Sunan Bonang berkata lagi :
"Jika tidak kau rebut sekarang, kau akan rugi. Setelah ayahmu turun, tahta itu tentu bukan untukmu melainkan diserahkan kepada Adipati Pranaraga karena dia putra paling tua. Atau kepada menantunya, Ki Andayanigrat di Pengging.

Kamu anak muda, tidak berhak menjadi raja. Mati melawan kafir mati sabilillah, mati menerima surga. Sudah biasa bagi orang Islam dalam melawan orang kafir. Aku sudah tua, ingin menyaksikan dirimu menjadi raka, merestui kedudukanmu sebagai raja di Jawa, memimpin rakyat Jawa, memulai agama suci, dan menghilangkan agama Budha."

Panjang lebar nasihat Sunan Bonang agar Adipati Demak bangkit amarahnya, dan mau merusak Majalengka. Bahkan, diberi contoh kisah-kisah nabi yang mau melawan orang tua mereka yg kafir.

Syech Siti Jenar Dibunuh
Singkat cerita, tak lama kemudian para sunan dan bupati di pesisir utara datang semua ke Demak. Berkumpul untuk mendirikan masjid. Kemudian sembahyang bersama di masjid yang beru didirikan. Usai sembahyang pintu masjid ditutup.

Sunan Bonang berkata kepada semua yang hadir di situ, bahwa Bupati Demak akan dinobatkan sebagai raja dan akan menggempur Majapahit. Bila semua setuju akan segera dimulai. Semua sunan dan bupati setuju.

Hanya Syech Siti Jenar yang tidak. Maka, Sunan Bonang marah dan menghukum mati Syech Siti Jenar. Yang disuruh membunuh adalah Sunan Giri.

[Satu lagi tindakan Islami para Sunan yg mencontoh kelakuan nabi! Bunuh mereka yg tidak sepaham dgnmu, karena itu dianggap melawan nabi dan melawan Islam]

Setelah sepakat, Adipati Demak diangkat menjadi raja menguasai tanah Jawa bergelar Senopati Jimbuningrat dengan patih dari atas angin bernama Patih Mangkurat.

Esok harinya, Senopati Jimbuningrat bergegas dengan perangkat senjata perang berangkat menuju Majapahit diiringkan para sunan dan bupati. Berjalan berarakan seprti Grebeg Maulud. Semua pasukan tak ada yang mengetahui tujuan itu selain para tumenggung, para sunan dan para ulama.

Sunan Bonang dan Sunan Giri tidak ikut dengan alasan telah lanjut usia. Keduanya hanya akan salat di dalam masjid dan merestui perjalanan. Bagaimana cerita di perjalanan tidak dijelaskan panjang lebar.

PERANG MAJAPAHIT vs DEMAK
Alkisah, sepulang dari Giri, sang patih melaporkan hasil penaklukan terhadap Giri yang dipimpin oleh orang Cina beragama Islam bernama Setyasena. Ia membawa senjata pedang bertangkai panjang. Pasukannya berjumlah tiga ratus yang pandai bersilat dengan kumis panjang berkepala gundul, berpakaian serba seperti haji.

Dalam berperang mereka lincah seperti belalang. Sementara pasukan Majapahit menembaki. Akibatnya, pasukan Giri tampak jatuh berjumpalitan tidak mampu menerima peluru. Senapati Setyasena menemui ajal.

Pasukan Giri melarikan diri ke hutan dan gunung. Sebagian juga berlayar dan lari ke Bonang dan terus diburu oleh pasukan Majapahit. Sunan Giri dan Sunan Bonang yang ikut dalam perahu itu dikira melarikan diri ke Arab dan tidak kembali ke Majapahit.

Maka Sang Prabu memerintahkan patih untuk mengutus ke Demak lagi, memburu Sunan Giri dan Sunan Bonang karena Sunan Bonang telah merusak tanah Kertosono. Sedangkan Sunan Giri telah memberontak, tidak mau menghadap raja, bertekat melawan dengan perang.

Sang Patih keluar dari hadapan Raja untuk kemudian memanggil duta yang akan dikirim ke Demak. Tetapi, tiba-tiba datang utusan dari Bupati Pati menyerahkan surat terkenal (Menak Tanjangpura), mengabarkan bahwa Adipati Demak Babah Patah telah menobatkan diri sebagai Raja Demak.

Sedangkan yang mendorong penobatan itu adalah Sunan Bonang dan Sunan Giri. Para Bupati di Pesisir Utara dan semua kawan yang sudah masuk Islam mendukung. Raja baru itu bergelar Prabu Jimbuningrat atau Sultan Syah Alam Akbar Khalifaturrasul Amirilmukminin Tajudil Abdulhamid Khak, atau Sultan Adi Surya Alam di Bintoro.

Pasukannya berjumlah tiga puluh ribu lengkap dengan senjata perang, terserah kepada Patih cara menghadap kepada raja. Surat dari Pati itu bertanggal 3 Maulud tahun Jimakir 1303 masa kesembilan wuku Prabangkat. Kyai Patih sedih sekali, menggeram sambil mengatupkan giginya.

Sangat heran kepada orang Islam yang tidak menyadari kebaikan sang raja. Selanjutnya, kyai patih melapor kapada raja untuk menyampaikan isi surat itu.

Mendengan laporan patih, Sang Prabu sangat terkejut. Diam membisu, lama tak berkata. Dalam hatinya sangat heran kepada putranya dan para Sunan yang memiliki kemauan seperti itu. Mereka diberi kedudukan akhirnya malah memberontak dan merusak Majapahit.

Sang raja tak habis pikir, alasan apa yang mendasari perbuatan mereka. Dicarinya penalaran-penalaran tetapi tidak tercapai lahir batin. Tidak masuk akal akan perbuatan jelek mereka itu.

Pikiran sang raja sangat gelap. Kesedihan itu dikiaskan bagaikan hati kerbau yang habis dimakan kutu babi hutan.

Sang Prabu juga bertanya kepada sang Patih, apa alasan Adipati Demak dan para ulama serta bupati tega melawan Majapahit. Patih pun menjawab tak mengerti. Ki Patih juga heran, pemikiran orang Islam ternyata tidak baik, diberi kebaikan membalas dengan kejahatan.

Kemudian, Sang Prabu berkata bahwa, kejadian itu akibat kesalahannya sendiri. Yang meremehkan agama yang telah berlaku turun-temurun dan begitu mudah terpikat kata-kata Putri Campa, sehingga mengizinkan para ulama menyeberkan agama Islam.

Dari kebingungan hatinya, ia menyumpahi orang-orang Islam :
" Kumohonkan kepada Dewa yang Agung, balaslah kesedihan hamba. Orang-orang Islam kelak terbaliklah agamanya, menjelma menjadi orang-orang kucir, karena tak tahu kebaikan. Kuberi kebaikan membalas dengan kejahatan."

Sabda sang raja yang berada dalam kesedihan itu disaksikan oleh jagad. Terbukti dengan adanya suara menggeletar membelah bumi. Terkenal sampai sekarang, ulama terbaik namanya, tengkuknya dikucir putih.

Tentang kedatangan musuh, yaitu santri yang akan merebut kekuasaan, Sang Prabu meminta pertimbangan dari Patih. Sang Prabu kecewa, mengapa hanya untuk menguasai Majapahit harus dengan cara peperangan. Seumpama diminta dengan cara baik-baik pun tentu akan diberikan karena Raja telah lanjut usia.

Patih menjawab, lebih baik menyongsong musuh dengan pasukan secukupnya saja. Jangan sampai merusak bala pasukan. Patih diminta memanggil Adipati Pengging dan Adipati Pranaraga karena putra yang ada di Majapahit belum saatnya maju berperang.

Setelah memerintahkan demikian, sang Prabu meloloskan diri pergi ke Bali diikuti Sabdopalon dan Nayagenggong. Ketika memberi perintah itu, Pasukan Demak telah mengepung istana. Maka Sang Raja segera pergi dengan terburu-buru.

( bersambung )

Dan gending gamelanpun semakin seru ...

http://www.freelists.org/archives/ma.../msg00068.html

Lanjutan mengenai Darmo Gandul :

http://www.freelists.org/archives/ma.../msg00153.html

http://www.freelists.org/archives/ma.../msg00162.html