Tuesday, May 15, 2007

Islam's Royal Family Bagian 2

ISLAM’S ROYAL FAMILY PART TWO
by Silas
http://www.answering-islam.org/Silas/rf2_newking.htm

Raja2 baru : ABU BAKR, ALI, & ABU SUFYAN
http://www.indonesia.faithfreedom.org/forum/viewtopic.php?t=9755

PENDAHULUAN

Setelah Muhamad mati karena racun, Muslim bingung siapa yg akan jadi pemimpin mereka. Abu Bakr menjadi Kalif, segera setelah Muhamad mati. Tapi perjalanannya ke tampuk pimpinan Islam ini tidak mulus. Tidak semua Muslim sepakat bahwa ia patut menjadi Kalif.

(Note 1: lihat http://answering-islam.org/Silas/mo-death.htm, [3], ttg detil ko-itnya Muhamad).

Ali tadinya menolak utk sumpah setia kpd Abu Bakr, karena ia sendiri berminat pada posisi Kalif. Ini kata2 Ali spt yg direkam Tabari, volume 16, page 51 [al-Tabari, "The History of al-Tabari", (Ta'rikh al-rusul wa'l-muluk), State University of New York Press 1993]:

‘Nabi wafat dan saya tidak melihat ada orang yang lebih pantas bagi tampuk pimpinan selain saya, namun rakyat menyatakan kesetiaan kpd Abu Bakr, shg saya menurut. Lalu Abu Bakr wafat, dan saya tidak melihat ada orang yg lebih pantas bagi tampuk pimpinan selain saya. Namun rakyat menyatakan kesetiaan kpd Umar, dan saya menurut. Lalu Umar wafat dan saya tidak melihat ada orang yg lebih pantas bagi tampuk pimpinan kecuali saya. Tetapi mereka hanya memberikan saya satu dari enam suara, dan rakyat menyatakan kesetiaan kpd Usman, dan sekali2 lagi saya menurut.’

Ada juga tokoh lain yg menentang Abu Bakr, tapi alasannya berbeda. Kami perlu analisa sikap serta kata2 para Muslim terkemuka yg tidak setuju dgn naiknya Abu Bakr ke tahta Islam. Ini cuma cerita sampingan, tapi dampak sejarahnya menghantui seluruh peradaban Islam sampai detik ini. Orang2 ini merupakan buah hasil Islam. Mari mencicipi buah itu dan pelajarilah …….

TOKOH2 KUNCI

ABU BAKR – Kalif pertama (penguasa paling tinggi) empire/kerajaan Islam dan yg pertama dari keempat Kalif “yg diridhoi” (the rightly guided Caliphs). Ia merupakan sahabat Muhamad terdekat dan menjadi kalif pertama segera setelah matinya Muhamad. Ia juga ayahnya Aisya yg meminta Muhamad utk menunda pernikahan sampai Aisya berusia 9 dan Muhamad berusia 53 !). Ia hanya berkuasa dua tahun karena mati.

ALI – Menantu Muhammad yg menikahi puteri Muhamad, Fatima. Ali merupakan Muslim yg kuat perang yg memenangkan sejumlah perang penting bagi Islam. Ali memeliki dua putera: Hasan dan Husein. Ali diperkirakan menjadi kalif keempat dan terakhir dari the “rightly guided Caliphs”.

ABU SUFYAN – Abu Sufyan adalah salah seorang MUSUH terbesar Muhamad. Ia pemimpin kaum Mekah dan berasal dari satu suku penting Mekah. Ia pemimpin pasukan Mekah ketika mereka dikalahkan Muslim di Uhud. Dlm perang itu, Muhamad mengalami luka berat yg membekas. Abu Sufyan menunjukkan kegirangannya dlm membunuh begitu banyak Muslim dan mengejek kemenangan Muhamad. Muhamad pernah mengirim orang utk menghabisi Abu Sufyan, tetapi mereka gagal.

Setelah Muhamad berkuasa dan bergerak melawan Mekah, Abu Sufyan menemuinya. Abu Sufyan dipaksa utk masuk Islam, atau diancam dgn pembunuhan ditempat (tadinya ia dijanjikan utk diberikan perlindungan, namun spt biasanya, pihak Muslim berubah pikiran). Abu Sufyan tiba2 sadar bahwa Muhamad memang nabi ! Beberapa waktu kemudian, setelah Muhamad menang atas Mekah, ia memberikan Abu Sufyan sejumlah hadiah bernilai tinggi yg membuat marah Muslim2 lain. Sufyan juga diangkat sbg wakil Muhamad atas kota Kristen, Najran. Abu Sufyan terbiasa dgn kekuasaan dan ia memang menyukainya. Ia mengerti kekuasaan dan bersikeras bahwa putera2nya akan meraih kekuasaan dlm masy Islam.

AL-ZUBAYR – Muslim ternama dan sahabat Muhamad terdekat serta murid paling berdedikasi. Ia memainkan peran penting dgn Ali.


LATAR BELAKANG

Muhamad mati. Diperlukan pemimpin baru. Dari “The History of Tabari”, volume 9:

Ia, rasulullah, mati pada siang hari, hari Senin, hari kedua Rabi I. Sumpah setia diberikan kdp Abu Bakr pada hari Senin, pada hari yg sama wafatnya nabi. (page 184).
Umar berdiri mengatakan, “Siapa diantara kalian yg akan setuju utk memilih Abu Bakr yg diberikan keutamaan oleh nabi ?” dan ia memberikannya sumpah setia. Rakyat mengikuti [Umar]. Kaum Ansar mengatakan, atau beberapa dari mereka mengatakan, “Kami tidak akan memberikan sumpah setia kpd siapapun [kecuali] kepada] Ali.” (page 186).

Umar mengulurkan tangan Abu Bakr sambil mengatakan, “Kuasa saya adalah bagimu dgn kekuatanmu,” dan rakyat memberikan sumpah setia. …. Al-Zubayr mencabut pedangnya sambil mengatakan, “Saya tidak akan memasukkan pedang saya sebelum sumpah setia diberikan kpd Ali.” Ketika berita ini sampai pada Abu Bakr dan Umar, Umar mengatakan, “Pukul dia dgn batu dan rebut pedangnya.”

(1) Dikatakan bahwa Umar bergegas [ke tempat peristiwa itu], menjemput mereka secara paksa [sambil mengatakan kpd mereka bahwa mereka harus memberikan sumpah setia mereka, secara suka rela atau tidak.] Akhirnya mereka menyatakan sumpah setia. (pages 188, 189).

Note 1 mengatakan, Zubayr berada di rumah Fatimah’ (isteri Ali, puteri Muhamad).

Setelah Abu Bakr selesai dgn pernyataannya, seorang lelaki dari Ansar mengatakan, … “Biarkan kami memiliki seorang pemimpin dari [golongan] kita sendiri dan seorang pemimpin dari [golongan]mu, wahai lelaki Quraysh.” [Umar] mengatakan, “Suara2 mulai rebut dan pernyataan2 semakin panas. Saya mengkhawatirkan ketidaksetujuan [total] shg saya mengatakan kpd Abu Bakr, “Ulurkan tanganmu [shg] saya bisa memberikan sumpah setia saya.” Ia melakukannya dan kemudian menyusullah kaum Mahajirun yg kemudian diikuti dgn kaum Ansar. [Dgn melakukan itu] kami loncat diatas Sa’d b. Ubadah (? who ???) shg kami dapat membunuhnya. Saya mengatakan, “[Semoga] Allah membunuhnya !” Ya Allah, tidak ada yg lebih perkasa ketimbang memberikan sumpah setia kpd Abu Bakr. Kami khawatir bahwa tanpa pemberian sumpah setia, persetujuan tidak akan pernah dapat tercapai dikemudian hari. Entah kami mengikuti Ansar yg kami tidak sukai, atau menentang mereka, yg akan membawa pada kekacauan [fasad].” (page 194)

KEDUA ABU: ASAL MULA CEKCOK

Kini, Tabari mengalihkan perhatian kpd sikap Abu Sufyan terhdp Abu Bakr dan jabatan barunya sbg Kalif.

Abu Sufyan mengatakan kpd Ali, “Ada apa ? Sampai kekuasaan diberikan kdp suku Quraysh yg paling tidak dikenal ? Demi Allah, jika kau mau, saya akan mengisi [seluruh ruangan ini] dgn lelaki dan kuda.” Ali menjawab, “Ya Abu Sufyan, sudah lama kau berperang melawan Islam dan Muslim, tetapi kau tidak mampu melukai mereka. Kami merasa Abu Bakr pantas menyandang otoritas ini.” (page 198).



Ketika orang berkumpul utk memberikan sumpah setia kdp Abu Bakr, Abu Sufyan datang dan mengatakan, “Demi Allah, saya melihat awan berasap, yg tidak akan hilang kecuali dgn darah. Wahai keluarga Abd Manaf, dimana Abu Bakr yang menjadi pemimpin urusanmu ! Dimana Ali dan al-Abbas, dua orang lemah dan rendah ? Ia mengatakan kpd Ali, “Wahai Abu Hasan, ulurkan tanganmu shg saya bisa memberikanmu sumpah setia,” namun Ali menolak, dan ia (Abu Sufyan) mulai memgutip bait2 syair al-Mutalammis:

“No one remains in a state of ignominy that is intended
For him, except the two despicable things: a domestic ass
And a wooden peg {of a tent}
The former is turned back to his state of ignominy by a
Piece of worn-out rope, while the latter’s head is broken
and no one mourns.”

(“Tidak ada mahluk berada dlm keadaan hina, kecuali kedua mahluk jijik ini : keledai dan kayu pematok tenda. Yg satu dikembalikan kdp keadaan hinanya lewat tali usang, yg lainnya karena kepalanya pecah, dan tak seorangpun menangis.”)

Ali menegurnya dgn mengatakan, “Ya Allah, kau hanya ingin mengakibatkan kericuhan. Sudah lama kau mengharapkan yg terjelek bagi Islam. Kami tidak perlu nasehatmu.” (Page 199).

Ketika sumpah setia diberikan kpd Abu Bakr, Abu Sufyan mengatakan kpd Ali dan al-Abbas, “Kalian kedua mahluk jijik,” dan mulai mengutip syair:

“A domestic ass knows the disgrace,
but a free man and a well-built camel, soft in the joints, detest it.
No one bears an unjust state that is intended for him,
except the two despicable things: a domestic ass and a wooden peg.
The former is turned back to his state of ignominy by a
piece of worn-out rope, while the latter’s head is broken
and no one mourns.”

(“Keledai tahu akan keadaan hinanya, namun lelaki bebas dan onta sehat membencinya. Tidak seorangpun suka akan ketidakadilan terhdp diri mereka kecuali kedua mahluk hina : keledai dan kayu pematok tenda. Yg satu dikembalikan kpd keadaan hinanya dgn tali usang, yg lainnya dgn patahnya kepalanya, dan tak seorangpun menangisinya.”)

SUMMARY

Muhammad mati. Muslim tidak dapat setuju siapa yg akan jadi penerus. Kaum Ansar mulai menunjuk pemimpin dari clan mereka sendiri tapi mereka dicegat Umar dan Abu Bakr. Umar mengambil inisiatif dan mengusulkan Abu Bakr sbg Kalif. Cekcok lagi dan perang berdarah hampir terjadi kalau Umar tidak mengambil tindakan drastic dgn dimuka umum memberikan sumpah setianya yg kemudian disusul oleh Muslim2 lain.

Ali dan Zubayr dipaksa utk memberikan sumpah setia mereka. Abu Sufyan mengatakan kpd Ali bahwa ia bisa menyusun pasukan utk menghalangi Abu Bakr jadi Kalif tapi Ali menolak. Zubayr bahkan rela membunuh Ali. Ali sangat ingin menjadi Kalif, tetapi pada saat ini belum mau menumpahkan darah. Abu Sufyan sangat tidak suka bahwa orang dari suku tidak dikenal dari Mekah kini harus berkuasa diatas dirinya dan clan-nya. Sufyan meramalkan perang berdarah dimasa depan tapi kekhawatirannya tidak digubris.

KARAKTER dan SIFAT tokoh2 dlm Islam

1) KEBANGGAAN DAN KESOMBONGAN


Dlm hatinya, Sufyan menolak Abu Bakr sbg Kalif hanya karena ia datang dari clan rendah. Sufyan menganggap hina Abu Bakr; dan Sufyan tidak sudi mendapatkan perintah dari orang2 hina/rendah.

Dlm hatinya, Sufyan tahu bahwa pemilihan Abu Bakr sbg Kalif akan mengakibatkan perang berdarah. Sufyan melirik pada kursi kekuasaan dan merupakan seorang politisi jitu. Ia tahu bgm mencapai tampuk kekuasaan dan bgm menaruh kedua puteranya dlm posisi politik utk menjamin sukses dan kekuatan familinya.

2) PEMBERONTAKAN

Ali terpaksa memberikan sumpah setia kpd Abu Bakr. Dlm hatinya, ia menolak Abu Bakr – sahabat Muhamad paling dekat dan paling dipercaya. Ia terpaksa menurut saja.

KOMENTAR DAN PERTANYAAN

Sejak masa permulaan Islam, kami sudah melihat sifat2 dengki para tokoh Islam. Sifat2 ini ; benci, iri dan rela membunuh sesama sangat berakar dlm hati para pemimpin Islam. Ingat bahwa mereka menyandang julukan ‘the rightly guided Caliphs.’ (Kalau mereka ini dianggap sbg pemimpin2 yg paling bijaksana, bgm dgn pemimpin yg kurang bijaksana ???). Motivasi mereka mudah terlihat : kekuasaan dan kekayaan. Dan inilah yg akhirnya berdampak buruk pada masy Islam sampai detik ini.

Bukannya mereka harus memiliki rasa persaudaraan ? Atau rasa saling cinta ? Kalau ‘the rightly guided Kalif’ macam Zubayr saja rela membunuh agar pilihannya, Ali, menjadi Kalif, bgm dgn Musli2m yg kurang ‘rightly guided’ ? Dan mengapa Ali sampai harus dipaksa utk bersumpah setia pada orang yg begitu disayang nabinya ? Bahkan di tempat2 lain didunia, bahkan di sistim2 pemerintahan kafir, pemilihan pemimpin lebih bersifat beradab dan bersahabat daripada kelakuan pada Kalif Islam. Kalau Islam memang agama yg memberikan kenyamanan spiritual, mengapa contoh yg diberikan penerus2nya begitu jelek ?




1 comment:

ANNAS said...

Hari ini kaum Muslimin berada dalam situasi di mana aturan-aturan kafir sedang diterapkan. Maka realitas tanah-tanah Muslim saat ini adalah sebagaimana Rasulullah Saw. di Makkah sebelum Negara Islam didirikan di Madinah. Oleh karena itu, dalam rangka bekerja untuk pendirian Negara Islam, kita perlu mengikuti contoh yang terbangun di dalam Sirah. Dalam memeriksa periode Mekkah, hingga pendirian Negara Islam di Madinah, kita melihat bahwa RasulAllah Saw. melalui beberapa tahap spesifik dan jelas dan mengerjakan beberapa aksi spesifik dalam tahap-tahap itu