Wednesday, May 16, 2007

Islam's Royal Family Bagian 6

Islam's Royal Family part 6 : HUSEIN & HASAN
http://www.answering-islam.org/Silas/rf6_yazid_husayn.htm

KELUARGA KERAJAAN ISLAM, BAGIAN 6
HUSEIN & HASAN

Oleh Silas
http://www.indonesia.faithfreedom.org/forum/viewtopic.php?t=9752
Sahih Al-Bukhari 4.590

Diceritakan Ibn Abbas:

Sang nabi selalu mencari perlindungan Allah utk Al-Hasan dan Al-Husain dan berkata: “Nenek moyangmu (yakni Abraham) selalu mencari perlindungan Allah utk Ismael dan Isak dengan mengalunkan yg berikut ini: ‘O Allah! Aku mencari perlindungan didalam kata2 sempurnamu dari segala macam setan dan dari hama2 beracun dan dari segala mata jahat, perusak dan cemburu.’” [2]

(Dan Hasan-Husein tetap mati karena diracun, dirusak dan dicemburui oleh sesama Muslim pula ... LOH ! Kok bisa ??? Doa Muhamad tidak mempan ? )

Sahih Al-Bukhari 5. 91
Diceritakan Muhammad:

Anas bin Malik berkata, “Kepala Al-Husain dibawa pada Ubaidullah bin Ziyad dan disimpan dalam nampan dan kemudian Ibn Ziyad menyodokkan kayu pada hidung dan mulut dari kepala Al-Husain dan berkata sesuatu mengenai makhluk tampannya.” Anas kemudian berkata (padanya), “Al-Husain paling mirip nabi dibanding dg yang lainnya.”…


HUSEIN VS YAZID

PENDAHULUAN


Ini adalah bagian 6 dari analisa buah terakhir “Keluarga Kerajaan” Islam.

Dalam bagian 5 serial ini kita pelajari konflik antara Ali (menantu Muhammad) vs Mu’awiyah (anak dari musuhnya, Abu Sufyan). Kita lihat perselisihan antara Muhamad vs Abu Sufyan mekar lagi dalam kehidupan Ali dan Mu’awiyah. Perang, pembunuhan atas ribuan pengikut dan lepasnya genggaman Ali atas kekuasaannya. Ali dibunuh oleh sesama Muslim dan musuh2nya, termasuk “istri anak2” Muhamad, bergembira. Tapi perselisihan belum juga usai. Sifat Ali hidup dalam anggota keluarga lainnya, termasuk Hasan dan Husein.

Kita menilai Islam dari buahnya dan kita perlu melihat dampak dari kegagalan moral dan penyakit rohani dalam hati dan pikiran para Muslim awal utk melihat kegagalan kerohanian Islam sebenarnya. Kerohanian Muslim (kalau memang pernah ada) menguap cepat setelah matinya Muhamad. Kita melihat bahwa dlm kurang dari satu generasi, para pemimpin Islam berubah menjadi orang2 lalim, pembunuh, pembohong dan pencuri. Mereka sombong, iri hati, penipu, mendua, pembenci dan pendendam. Mereka menggunakan “Islam” sebagai senjata utk menyerang Muslim lain yg tidak se-iya sependapat. “Teman2” Muhamad ini sama rusaknya dg organisasi kriminal atau gang kriminal manapun. Perbedaannya adalah bahwa dari luar mereka mematuhi ritual2 agama namun didalamnya mereka tidak beda dari gerombolan serigala rakus.

Kita tutup dg 3 kejadian penting dalam kehidupan Islam: Husein dan Yazid, pembakaran Kabah dan pencurian batu hitam dari Kabah.

Saya akan tetap pakai Riwayat Tabari, [3], volume 19 sebagai referensi utama. Tabari adalah satu dari sekian cendekiawan dan sejarawan muslim yg terkemuka. Saya juga akan mengutip dari sumber lain.

TOKOH2 KUNCI

YAZID
– Yazid adalah anak dari Mu’awiyah (kalifah terakhir). Sebelum Mu’awiyah mati, dia bergerak utk memastikan anaknya Yazid menjadi Kalifah. Awalnya, Mu’awiyah berjanji jika ia meninggal, akan ada sebuah dewan utk menentukan Kalifah berikutnya. Tapi ia bohong dan memasang Yazid sebagai Kalifah.

Vs

HUSEIN
– Husein, putera Ali, cucu Muhammad. Setelah Muawiyah mati, ia menginginkan kekuasaan dan menantang Yazid. Kematiannya tragis : dipenggal orang2 Yazid, dlm pertempuran di Kufa (Irak). Kematiannya ini diperingatkan rakyat Syi’ah sampai sekarang dlm sebuah upacara berdarah bernama As Shura.

ABDALLAH IBN AL-ZUBAYR – Ibn Zubayr adalah putera Az-Zubayr, seorang teman dekat Muhammad. Ia membantu Husein utk mendapatkan kekalifan, tapi ia sendiri menginginkan jabatan itu. Setelah kematian Husein, Ibn Zubayr juga mengklaim kekalifahan. Dia mati selama perang saudara berikutnya di th 692.

(Jangan disamakan dgn Ubaydallah bin Ziyad, yg pro YAZID. )

HASAN – Tidak banyak diceritakan dlm Bab ini. Sekilas ttg dirinya : Hasan tergoda utk mempertahankan kekalifahan tapi situasi berubah menjadi buruk dari awal kekuasaannya. Orang2nya meninggalkan dia, sebuah usaha pembunuhan melukainya dg hebat, dan akhirnya, Mu’awiyah menyogoknya utk menerima dia sebagai Kalifah, dan menjanjikan akan ada sebuah dewan utk menentukan Kalifah berikutnya. Hasan mendapat harta banyak dan menghabiskan tahun2 sisa kehidupannya dengan mengejar-ngejar wanita. Dia diberi julukan yg hampir sama dg “Sang pencerai” karena dia punya sekitar 60 s/d 90 istri dan 300 hingga 400 selir. Dia mungkin mati sakit atau diracun oleh salah satu istrinya. Dia mati sebelum Mu’awiyah jadi dia tidak pernah punya kesempatan lain utk mengklaim kekalifahan.


LATAR BELAKANG HUSEIN vs YAZID

Setelah Mu’awiyah mati, Yazid (puteranya) mengklaim kekalifahan. Anak Ali, Husein, menentang Yazid dan juga ingin mengklaim kekalifahan. Lagi2 perang ujungnya: Husein vs Yazid. Pada titik ini Yazid sudah sangat kuat, tapi Ibn Zubayr menolak utk sumpah setia pada Yazid, dan ini dianggapnya sebagai pemberontakan.

Volume 19 dari Riwayat Tabari memfokuskan khusus pada suksesi Yazid menjadi Kalifah, lawan yg dia hadapi, dan bagaimana dia mengatasinya. Penerjemah dari volume 19 I.K.A. Howard menyediakan beberapa rincian kunci mengenai transisi ini. Dia mencatat,

“Menurut Baladhuri dan Ibn A’tham, Mu’awiyah telah setuju, dalam perjanjian yg dia buat dg al-Hassan b. Ali pada urusan suksesi, bahwa harus ada dewan penasihat (Shura) utk menentukan suksesi setelah dia.” … Dg begitu al-Husein (anak Ali), Ibn al-Zubayr (anak Zubayr) dan Ibn Umar (anak Umar), dapat mengharap utk menjadi salah satu dari sekelompok orang yg menentukan siapa kalifah berikutnya, dan hampir pasti bahwa kelompok itu tidak akan memilih Yazid. Apa yg Yazid lakukan – dan yg ayahnya coba lakukan hal yg sama dipenghujung hidupnya – adalah mencoba mencegah Shura dg mendapatkan sumpah setia dari orang2 ini (hal xi, xii)

Tabari memulai dg menceritakan latar belakang adegan ini.

Satu2nya kekhawatiran Yazid, ketika mengambil kekuasaan, adalah utk menerima sumpah setia dari orang2 yg menolak utk setuju dg tuntutan Mu’awiyah mengenai sumpah setia pada Yazid. Mu’awiyah telah memanggil orang2 utk memberi sumpah setia padanya bahwa Yazid akan menjadi penerusnya. Kekhawatiran Yazid adalah utk tetap mempertahankan ini hingga saatnya. Dg begitu dia menulis pada al-Walid (Gubernur dari Medina, tempat tinggal para penentang Yazid), “Tangkap Husein, Abdallah b. Umar, dan Abdallah b. al-Zubayr utk memberikan sumpah setianya. Lakukan dg kejam agar mereka tidak punya kesempatan utk melakukan apapun sebelum sumpah setia itu.” (hal. 2, 3)

Yazid sadar akan semua masalah yang Ali dan keluarganya timbulkan bagi ayahnya dan dia tidak mau hal yg sama terulang. Yazid bergerak dg sigap utk mengakhiri konflik ini. Gubernur Yazid di Medinah, al-Walid, juga tahu masalah yg dihadapi tuannya dan ingin mengurus itu dg baik. Al-Walid mengirim seorang penasihat terkemuka bernama Marwan (Marwan pernah menjadi penasihat Kalifah Usman, dan kemudian Marwan seharusnya menjadi Kalifah). Marwan memberi nasihatnya pada al-Walid…

“Kuanggap bahwa kau harus menjemput kelompok ini secepatnya (tiga orang yg menolak bersumpah setia), dan memanggil mereka utk memberi sumpah setia dan patuh. Jika mereka melakukannya, kau harus menerima dan membiarkan mereka. Jika mereka menolak, kau harus menahan dan mengeksekusi mereka sebelum mereka tahu akan kematian Mu’awiyah. Tentu saja, jika mereka tahu, masing2 akan bangkit dari arah yg berbeda, menyatakan oposisi dan pemisahan dan memanggil orang2 utk dirinya sendiri.. (hal 3).

Setelah Zubayr dan Husein menerima panggilan, mereka berunding. Husein curiga ada udang dibalik batu dan berkata,

“Aku bertanya2. Dalam pandanganku raja lalim mereka telah tiada, dan dia memanggil kita utk mendapatkan sumpah setia kita sebelum berita itu menyebar diantara orang2.” (hal 4).

Husein pergi dan bertemu dg Gubernur Yazid, al-Walid dan Marwan dan pertengkaran mulutpun terjadi. Husein pergi tanpa memberi sumpahnya. Al-Walid menolak membunuh Husein dan pengikutnya. Husein dan Zubayr, dg beberapa anggota keluarga lari dari Yazid dan berangkat ke Mekah. Dijalan mereka bertemu Abdallah Ibn Umar dan Ibn Abbas dan menceritakan situasi ini. Abdallah dan Abbas memutuskan utk setia pada Yazid.

(Tapi, bahkan diantara Husein dan Zubayr, hasrat utk berkuasa hidup subur… )
“Tapi Husein adalah makhluk Allah yg paling tidak diharapkan dimata Ibn al-Zubayr karena dia sadar bahwa orang Hijaz tidak akan memberi sumpah setia padanya dan mengikutinya (Zubayr) selama Husein ada didalam kota. Dimata dan hati mereka, al-Husein lebih besar dan lebih mampu utk memimpin kepatuhan orang2 dibanding dia.” (hal 23).

Yazid kecewa pada al-Walid dan memecatnya sebagai gubernur Medina. Dia menunjuk Amr Sa’id Ashdaq utk menjadi gubernur. Amr Sa’id menunjuk Amr b. al-Zubayr, saudara Abdallah b. Zubayr, utk memimpin polisi dan menghadapi Abdallah b. Zubayr (!!). Keluarga besar Zubayr ternyata akrab dan saling menyayangi (!!!)… Kemudian Amr menahan sekelompok orang yg mendukung Husein dan Abdallah Zubayr, termasuk anak Abdallah, dan mencambuk mereka.

Amr Sa’id kemudian memanggil Amr Zubayr ke Mekah utk menghadapi saudaranya. Marwan mengatakan pada Amr Sa’id agar jangan melawan saudaranya di Mekah, tapi Amr Zubayr memotong dan berkata,

“Demi Allah! Mari bertempur melawannya, dan mari kita serang dia dijantung Kabah dan biarkan mereka yg benci membencinya.” (hal 12).

Sebelumnya Muhammad melarang pertempuran di Mekah. Tapi ajaran Muhammad kecil artinya dalam masalah perebutan kekuasaan, kebencian dan pembunuhan.

Amr Zubayr melawan saudaranya didekat Mekah dan dg meyakinkan Amr dikalahkan. Amr ditangkap dan Abdallah(?) dipukuli dg kejam dan ditahan. Amr tewas. ?????????

Sementara itu orang2 Kufan menghubungi Husein dan mengatakan padanya bahwa mereka bersedia bersumpah setia padanya (dan bukan pada Yazid) spt tercatat :

“Mereka berbaris kepadanya (wakil Husein) utk memberi sumpah setia mereka. Dua belas ribu orang memberi sumpah padanya.” (hal 17).

Orang Kufa menulis pada Husein dan berkata,
“..Terpujilah Allah yg telah mematahkan musuhmu, tiran keras kepala yg meloncati komunitas ini, menelanjangi otoritasnya, menjarah hartanya, dan mengambil kekuasaannya tanpa ijin. Kemudian membunuhi anggota2 terpilihnya dan membiarkan anggota2 yang licik. Kekayaan Allah hanya dibagikannya diantara komunitas tiran dan orang2 kaya. Dia dihancurkan seperti cara Thamud dihancurkan. Disini tidak ada Imam bagi kita. Dg begitu datanglah, jadi Allah akan menyatukan kita dalam kebenaran melaluimu… Jika kami dengar bahwa kau setuju utk mendatangi kami, kami akan mengusirnya, mengejarnya hingga ke Syria, insya’ Allah.”

AQIL DAN HANI

Yazid sadar bahwa hilangnya Kufa dapat berakhir dgn konflik yg besar. Dia minta saran dari penasihat Kristen ayahnya, Sarjun, tentang bagaimana menangani masalah ini. Hasilnya adalah Yazid memberi kuasa pada Ubaydallah b. Ziyad, (gubernur Basra yg tidak disukainya ), utk berkuasa atas Kufa. Dia juga menginstruksikan Ubaydallah utk membunuh seorang bernama Muslim b. Aqil, (karena Aqil menerima sumpah setia di Kufa atas nama Husein).

Sementara itu, Husein JUGA menghubungi orang2 Basra. Dia mengirim utusan dg surat2 pada bangsawan disana utk meminta dukungan mereka. Semua bangsawan menjaga kerahasiaan ini kecuali seseorang bernama, al-Jarud. Al-Jarud membawa sang utusan beserta suratnya pada Ubaydallah (!). Ubaydallah membaca surat itu dan memerintahkan utk memancung utusan tsb. Dia kemudian bicara pada orang2 Basra dan mengancam mereka dng pembunuhan mengerikan atas diri mereka, keluarga dan suku mereka jika mereka berbalik melawannya.

Ubaydallah (pro-Yazid) pintar ! Dia pergi ke Kufa dan berkampanye keras agar orang tidak memberi dukungan kpd Husein, entah lewat sogokan & ancaman.
Dia memerintahkan orang2 utk melaporkan atas semua orang asing dan orang2 yg membuat keonaran. Mereka yg menolak akan dibunuh…

Muslim Aqil (pro-Husein) sadar apa yg terjadi dan bersembunyi di temannya yg bernama Hani. Tapi, Hani dikhianati dan Ubaydallah kini tahu dimana Aqil tinggal. Ubaydallah beserta orang2nya mendatangi rumah Hani dan memintanya utk menyerahkan Muslim Aqil. Hani menolak dan Ubaydallah bertindak …

“Ubaydallah menyuruh agar Hani mendekat. Dia dibawa mendekatinya dan Ubaydallah memukul dahinya memakai pedang… Ubaydallah menyatakan bahwa Allah mengijinkan mengambil darahnya dan memerintahkan utk menahannya di istana. (hal 19).

Terjadilah dialog menarik antara orang2nya Ubaydallah…

Amr b. al-Hajjaj al-Zubayd menjawab dg pedas, “Seekor zebra yg kau buat pincang akan menjadi seekor zebra tak berguna/bodoh.” Umarah berkata, “Haruskah kukatakan hal yg lebih bodoh dari ini? Seorang laki2 yg ayahnya seorang kafir dibawa menghadap rasul. Dia memerintahkannya utk dieksekusi. Orang itu memohon, “Muhammad, siapa yg akan menjaga anak2ku?” Dia menjawab, “Api Neraka.” Kau adalah anak2 itu dan kau akan ada di neraka.” Ibn Ziyad (Ubaydallah) tertawa. (hal 20).

Kalau kau bingung dgn nama2 baru diatas, ingat saya bahwa Al-Zubayd belakangan memimpin pasukan yg menyerang Husein.

Namun Ubaydallah tetap khawatir mengenai revolusi dari Irak. Dia meningkatkan ancaman terhdp orang2nya…

“O rakyatku, berpegang teguhlah dan patuhlah pada Allah dan Imam. Jangan membuat perpecahan dan pertentangan, karena utk itu kalian akan dihancurkan, dipermalukan, dibunuh, diperlakukan kejam dan dimusnahkan.” (hal 47).

Muslim Aqil datang dg kelompok besar utk menolong Hani, tapi Ubaydallah mengakali Aqil, melalui ancaman dan sogokan pada pengikutnya, dan pelahan dukungan bagi Aqil menghilang. Alhasil : Muslim Aqil ditangkap. Aqil dan Ubaydallah melakukan dialog memalukan, masing2 mengutuk dan menuduh yg lain melakukan semua dosa yg ada dalam Quran.

Ubaydallah memerintahkan agar Muslim Aqil dibawa kepuncak istana dan dieksekusi. Kemudian mayatnya dilempar kepada orang2nya. Dia lalu memerintahkan utk menyeret Hani ke al-Kunasah dan disana dia disalib. (Hal 21).

Setelah kejadian ini, Ubaydallah memancung orang2 lain yg menolak bersumpah setia pada Yazid. !!!!!

Ubaydallah mengirim kepala Aqil dan Hani pada Yazid. Yazid memuji Ubaydallah dan menginstruksikan utk mencari Husein di Irak. (ref. hal 64).

HASIL BUAH ISLAM: Anggota keluarga dan bekas teman saling mengutuk, menyerang, membunuh, memancung. Buah Islam telah matang. Tidak ada diskusi mengenai siapa yg seharusnya berkuasa, tidak ada pengambilan suara, tidak ada persatuan. Yg ada hanya hasrat jasmani Islam yg haus kekuasaan. Sama seperti perjuangannya mencapai kekuasaan, Muhamad membuat peraturan dan melanggarnya sendiri dan kini pengikutnya sekedar mengikuti contohnya.

KEMATIAN HUSEIN

Husein menerima surat dukungan dari Irak (Kufa) dan pergi kesana dg sangkaan bahwa dukungan baginya masih membara. Dia tidak tahu bahwa Ubaydallah telah mempupuskan harapannya ini. Dalam perjalanan menuju Kufa, dia bertemu orang2 yg bilang padanya bahwa orang2 Kufa mencintainya, tapi pedang2 mereka sebenarnya milik Yazid. Tapi karena ia seorang yg percaya takdir (fatalistis), Husein terus maju ke Kufa (ref hal 73).

Husein menghadapi kavaleri Ubaydallah tidak lama kemudian. Husein menempatkan orang2nya dekat Karbala, sebuah kota diselatan sungai Efrat, utara dari Kufa. Dia membawa serta 45 orang berkuda dan 100 tentara.

Ubaydallah menempatkan Umar Abi Waqqas sebagai pemimpin dan menyuruhnya bergerak menghadapi Husein. Umar berhadapan dg Husein dan mereka berdialog. Husein memberi tiga pilihan pada Umar:

“Pilih satu dari tiga pilihan: Biarkan aku kembali; biarkan aku menemui Yazid; atau biarkan aku dan bergabung dg salah satu pos depanku.” Umar menerima itu, tapi Ubaydallah menulis padanya: “Tidak, tidak akan ada kebaikan hingga dia takluk padaku secara pribadi.” Al-Husein berkata, “Tidak, Demi Allah! Itu tidak akan pernah terjadi.”

Kemudian Umar menyerangnya. Seluruh pengikut Husein terbunuh, diantaranya ada lebih dari 10 anak kerabatnya. Sebuah panah menancap pada bayi laki2 dalam pangkuannya. Dia mulai menyeka darah tsb dan berkata, “O Allah! Hakimilah kita dan orang2 yg meminta kita datang agar mereka dapat menolong kita dan kemudian membunuh kita.” Dia meminta jubah bergaris, menyobeknya dan memakainya. Dia mengacungkan pedang dan melawan hingga mati. Seorang dari suku Madhhij membunuh dan memancung kepalanya, lalu diserahkan pada Ubaydallah…

Ubaydallah mengirim orang tsb pada Yazid b. Mu’awiyah beserta kepala Husein. Dia menaruh kepala itu didepannya. Bersamanya terdapat Abu Barzah al-Azlami. Yazid mulai menusuk2 mulut kepala tsb dg tongkat kayu, sambil bicara:

“Pedang2 membelah kepala orang2 yg baik pada kita, tapi mereka lebih tidak patuh dan melawan.”

Abu Barzah menangis. “jauhkan tongkatmu. Demi Allah! Berapa sering kau lihat Rasul mencium mulut itu!” (hal. 75, 76).

Selama peperangan, sejumlah dialog menarik terjadi. Mereka dicatat oleh pembicara berbeda-beda. Saya tdk dapat menuliskan semua tapi dapat menuliskan sebagian yg menggambarkan penurunan Islam hingga titik ini.

“Saya al-Jamali. Saya percaya pada agamanya Ali.” Seorang yg dipanggil Muzahim b. Hurayth datang menangis, “Aku mengikuti agamanya Usman.” Nafi menjawab, “Lebih baik kau mengikuti agamanya Setan.” Kemudian dia menyerangnya dan membunuhnya. (hal 136, 137).

Dari kutipan2 diatas kita lihat bagaimana Muslim terpecah2 kepercayaannya dan mengikuti sekte yg dibawa oleh masing2 pemimpin.

Bahkan kerabat wanita Huseinpun tidak luput dari kekerasan…

Istri dari Abdallah b. Umayr al-Kalbi pergi menemui mayat suaminya. Dia duduk dekat kepala suaminya dg menggosok2 tanah sambil berkata, “Semoga kau menikmati surga.” Shamir b. Dhi Al-Jawsha berkata pada seorang pelayan yg dipanggil Rustam, “Pukul kepalanya dg tiang tenda.” Dia memukul dan memecahkan kepalanya. Dia mati disitu juga. (hal 141). !!!!

Perincian kematian Husein yg sangat mengerikan

Hari itu, Al Husein berdiam disana utk waktu yg lama. Jika salah seorang pengikutnya datang, dia akan minggir dan tidak mampu lagi utk memikul tanggung jawab kematian dan dosa2nya. Seorang dari Banu Badda dari Kindah yg disebut Malik b. al-Nusayr datang melawannya dan memukulnya dikepala memakai pedang. Al-Husein memakai jubah bertudung. Pedang tsb memotong tudung tsb dan melukai kepalanya, tudung jadi bersimbah dg darah (hal 153).

Ketika al-Husein terduduk, dia mengambil seorang anak kecil, dia dudukkan anak tsb dipangkuannya… “Al-Husein menempatkan anak itu dilututnya. Kemudian salah seorang dari kalian, Banu Asad, memanah anak tsb. Al-Husein mendapati darah pada tangannya. Ketika telapak tangannya penuh darah, dia kucurkan darah tsb ketanah dan berkata, “O Allah, jika Kau menahan pertolongan surga bagi kita maka biarkanlah, karena kehendakMu lebih baik dari pertolongan bagiku. Datangkan balasanmu atas musuh2 kami ini.” (hal 154).

Ketika kemah2 Husein dikeroyok, dia berkuda kearah bendungan, mencoba mencapai sungai Efrat. Salah satu dari Banu Aban b. Darim berteriak, “Terkutuk ! Cegah dia mencapai air. Jangan biarkan Shiahnya mendekati.” Dia memecut kudanya dan pengikutnya mengikuti dia utk mencegah al-Husein mencapai sungai Efrat. Kemudian al-Husein berteriak, “O Allah! Buatlah dia haus!” Albani mengeluarkan panah dan memanahnya pada leher al-Husein. Al-Husein mencabut panah tsb dan dipegangnya, kedua tangannya berlumuran darah. Kemudian al-Husein berkata, “O Allah! Aku mengeluh padamu atas apa yg terjadi pada anak dari anak perempuan nabiMu.” (hal 157).

Ada penundaan yg cukup lama saat itu. Jika orang2 ingin membunuh dia, mereka dapat melakukannya dg mudah tapi masing2 menghindari tindakan ini sambil berharap orang lain yg akan segera membunuh Husein. Kemudian Shamir berteriak, “Malu kalian! Apa yg kalian tunggu? Bunuh dia, semoga ibumu mengutukmu!:” Jadi dilakukan serangan dari segala arah. Sebuah bacokan diterima tangan kirinya oleh Zur’ah b. Sharik al-Tamimi, tapi kena pundaknya. Mereka menarik diri ketika Husein jatuh. Dalam keadaan itu Sinan b. Anas b. Amr al-Nakha’I menyerang dan menusuknya dg tombak. Dia jatuh lagi. Sinan bilang pada Khawali b. Yazid al-Asbahi utk memotong kepalanya. Yg belakangan ingin melakukannya tapi terlalu lemas; dia gemetar. Sinan b. Anas berkata, “Semoga Allah menghancurkan dan mengambil tanganmu.” Dia membungkuk, membunuhnya dan memotong kepalanya. Lalu diberikannya pada Khawali b. Yazid.

!!!!

al-Husein tewas dgn 33 tusukan dan 34 bacokan pada tubuhnya … Dan musuhnya belum puas pula ! Mayatnya dijarah ! Bahr b. Ka’b mengambil kemejanya. Qays b. al-Ashath mengambil jubahnya. Jubah itu dari sutra dan dikemudian hari ia disebut ‘Qays si pemakai jubah.’ Salah seorang dari Banu Awd yg dipanggil al-Aswad mengambil sandalnya, dan seorang dari Banu Nahshal b. Darim mengambil pedangnya. Belakangan pedang ini menjadi milik dari keluarga Habib b. Budayl.

Orang2 mulai berpaling pada Kunir (yg dijarah Husein dari karavan yg liwat), jubah2 dan onta2; mereka menjarahnya. Orang2 berbalik pada perempuan2 milik al-Husein, barang2 bawaan dan peralatan mereka. Baju para wanita dirobek2, mereka ditelanjangi dan dibawa pergi. (hal 160, 161).

Kejadian2 berikut ini menunjukan betapa brutal dan kejam Muslim2 ini, bahkan terhadap keturunan Muhammad sendiri.

Kemudian Umar b. Sa’d berseru pada pengikutnya, “Siapa sukarelawan utk menginjak-nginjak mayat al-Husein dg kuda? Sepuluh orang menawarkan diri… Mereka menginjak2 mayat al-Husein dg kuda mereka hingga hancur. (hal 163).

Hal2 yg tidak akan pernah saya lupakan: kata2 Zaynab, puteri Fatimah, ketika dia melewati mayat saudaranya al-Husein yg telah hancur lebur. Katanya, “O Muhamad! O Muhamad! Semoga malaikat surga memberkatimu. Disini Husein berbaring, berlumuran darah dan kaki tangan terputus. O Muhamad! Anak2mu ditahan, keturunanmu dibunuh, dan angin timur meniupkan debu padanya.” Demi Allah! Dia membuat tiap musuh dan teman menangis. (hal 164).

… Disanalah kepala al-Husein ditempatkan didepannya (Ubaydallah). Disanalah, ia menusuk2 giginya dg tongkat. Ketika Zayd b. Arqam melihat dia terus menusuk2, dia berkata, “Jauhkan tongkat dari gigi itu, demi Allah, aku telah sering melihat mulut rasul mencium mulut itu.” Kemudian orang tua itu mulai menangis. Ibn Ziyad (Ubaydallah) berkata, “Semoga Allah membuatmu menangis, karena demi Allah, jika saja bukan karena kau sudah tua, pikun dan pikiranmu telah hilang, aku akan memotong kepalamu.” (Hal 165).

Ubaydallah berkata pada Zainab – cucunya Muhammad, “Terpujilah Allah, yg telah mempermalukanmu, membunuhmu dan mengungkapkan kepalsuan dari pernyataanmu.” Zainab menjawab, “Terpujilah Allah, yg menyayang kita dg memberi Muhammad dan memurnikan kita selengkapnya dari dosa. Tidak seperti yg kau katakan, karena Dia hanya mempermalukan para pendosa besar dan mengungkapkan kepalsuan dari orang2 tercela.” Dia bertanya, “Bagaimana kau anggap Allah memperlakukan keluargamu?” Jawabnya, “Allah menitahkan kematian bagi mereka, dan mereka maju menghadapiNya hingga tempat peristirahatan terakhir mereka.: (hal 165, 166).

Ketika Ubaydallah memasuki istana, orang2 telah ada disana, panggilan sholat dibuat dan orang2 berkumpul di mesjid agung. Ibn Ziyad naik kemimbar. Katanya, “Terpujilah Allah, yg mengungkapkan kebenaran dan pada para pengikut kebenaran. Dia telah memberi kemenangan pada Komandan orang2 beriman, Yazid b. Mu’awiyah dan kelompoknya. Dia telah membunuh pembohong yg adalah anak dari seorang pembohong pula, al-Husein b. Ali dan kaum Shi’ahnya.” (hal 167).


Abdallah Ibn al-Zubayr

Setelah berita terbunuhnya Husein menyebar, Ibn Zubayr (dan ambisinya menjadi kalifah) mulai bergerak. Dia memberikan khutbah umumnya di Mekah, mencela pembunuhan Husein dan mencela Yazid. Teman2 Zubayr dan para pendukungnya mendorong dia utk mengklaim diri sebagai Kalifah.

Teman2 Ibn al-Zubayr bangkit dan menyatakan, “Sebarkan agar diketahui umum sumpah setia (kami) padamu, karena tidak ada lagi yg tersisa setelah Husein mati yg akan mempermasalahkan urusan ini dgmu.”

… Kekuatan Ibn al-Zubayr di Mekah berangsur2 menjadi makin kuat dan orang2 Medinah menulis padanya. Orang2 bilang bahwa sejak al-Husein dihancurkan, tidak ada seorangpun yg dapat mempermasalahkan Ibn al-Zubayr. (hal 190,191).

Yazidpun sadar bahwa dia masih harus menghadapi sebuah bibit pemberontakan, dan dia bergerak utk menghancurkannya…

“Yazid menulis pada Ibn Marjanah, “Serang Ibn al-Zubayr.”” (hal 204).

Yazid mengirim pasukan utk melawan Zubayr. Jendral tua veteran Muslim b. Uqbah memimpin, dg Husein b. Numayr al-Sakuni sebagai wakilnya. Yazid memerintahkan mereka utk memberi waktu 3 hari pada pemberontak Medinah agar menerima tuntutannya, bahwa setelah mereka diperangi, anak Husein, ALI, akan dibiarkan hidup, tidak akan dilukai.

Uqbah (pro Yazid) sampai di Medinah dan mengumumkan pada orang2 ketentuan tsb…

Ketika tiga hari berlalu, dia berkata, “Apa yg akan kau lakukan? Apa kau akan berdamai atau berperang?” “Tidak, kita akan berperang.” Dia memohon mereka, “Jangan lakukan ini. Sebaiknya kalian patuh,dan kita akan menggunakan kepandaian kata2 dan senjata2 kita melawan orang ini (Zubayr, di Mekah), yg melenceng dari kebenaran, yg menjadi murtad dan para kafir bergabung dgnnya. (hal 208).

Orang2 Medinah melawan pasukan Uqbah. Perang ini disebut Perang al-Harrah. Mereka melakukan perlawanan yg sengit tapi akhirnya kalah. Uqbah mengijinkan Medina dijarah selama 3 hari & jatuhnya korban nyawa dlm jumlah yg banyak. Betapa ironis bahwa kota yg dipakai Muhamad sebagai markas utk merampok, memperkosa, menteror dan menghancurkan orang2 sekarang mengalami perampokan, pemerkosaan, dan penghancuran oleh tidak lain dari Muslim2 sendiri! Mesjid Muhamad diubah menjadi kandang kuda & gedung2 rakyat, termasuk sekolah2 dihancurkan. Teman2 Muhamad yg masih tersisa ketakutan dan melarikan diri. Persis seperti saat mereka menteror dan membunuhi Yahudi dan penyembah berhala Medinah, sekarang mereka sendiri diteror dan dibunuhi oleh Muslim!

Buku “The History of Islam” oleh R. Payne, [4], mencatat bahwa setelah penjarahan ini, Medinah yg tadinya ibukota kekaisaran Islam, menjadi mirip hutan liar, (hal 127).

Uqbah menyuruh beberapa pemberontak dipancung. Bahkan anaknya Usman (Usman : mantan Kalifah ketiga), Amr, disiksa oleh Uqbah, tapi tidak dibunuh.

Setelah penjarahan 3 hari terhdp Medinah, Uqbah memimpin pasukan Yazid melawan MEKAH. Ingat, Muhammad memerintahkan dg sangat keras melarang adanya pertempuran di Mekah. Hanya Muhamad yg diijinkan Allah utk bertempur di Mekah utk beberapa jam, hanya agar dia bisa membunuh beberapa budak perempuan yg telah mengejeknya, sejumlah orang yg sadar bahwa Quran adalah tipu belakanya dan orang2 yg menolak Islam. Tapi hanya beberapa tahun saja setelah perintah larangan bertempur di Mekah oleh Muhamad, penguasa tertinggi Muslim melanggar perintah agung tsb.

Ketika mereka sampai di luar Mekah, Uqbah mati. Dia telah sakit sebelumnya akiabt
perang Harrah. Sebelum tewas, dia memberikan tampuk pimpinan pasukan kpd al-Sakuni. Ini kata2 terakhirnya,

“O Allah! Setelah menyaksikan bahwa tidak ada Allah lain selain Allah dan bahwa Muhamad adalah rasulnya, aku tidak pernah melakukan apapun yg aku sukai selain pembunuhan2 terhdp orang2 Medinah atau bahwa aku harap akan ada keuntungan seperti itu bagiku didunia berikutnya.” (hal 222) ????????????

Pasukan Yazid melawan pasukan Zubayr dan mengalahkan Zubayr. Tapi, Zubayr mundur dan orang2 Syria (?) tidak mengejarnya. Bukannya mengejar dan meneruskan pertempuran, orang2 Syria ini malah mengepung Mekah, mereka memakai Katapel terhadap kota ini…

… Mereka melemparkan batu2 dan kayu2 kearah Kabah, dg Ballistae (katepel besar jaman dulu) dan mereka membakarnya. (hal 223).

Mereka menyebabkan kebakaran disekitar Kabah. Tutup Kabah dan kayu2nya ikut ditelan api … (Hal 224).

Catatan Payne:
Selama pelemparan, Kabah terbakar rata dg tanah, dan Batu Hitam dipecah jadi tiga bagian. Kabah melambangkan “Dada sobek wanita yg bersedih,” kata Tabari, artinya mungkin bahwa reruntuhannya penuh dg darah orang2 Mekah yg mendirikan tenda2 disekelilingnya dg harapan dapat mempertahankannya. Abdallah membungkus ketiga potongan Batu Hitam dalam brokad dan menyimpan dirumahnya. (hal 127).

Terdapat cerita2 yg bertentangan mengenai bagaimana Kabah terbakar. Intinya adalah bahwa itu terjadi karena pertempuran di Mekah dan Batu hitam, yg terkenal telah dikirim Allah kebumi sebagai batu putih, yg menjadi hitam karena dosa2 manusia, telah pecah.

Dan selama waktu ini kejadian penting lain terjadi…

Dia (Sakuni) mengepung Ibn al-Zubayr selama 60 hari hingga terdengar berita kematian Yazid b. Mu’awiyah pada awal Rabi al-Akhir (akhir November). Di tahun 64/683 ketika Kabah terbakar…. Dia berumur 38 (atau 39) tahun. (hal 224, 224)

Kejadian yg aneh. Pemimpin2 Muslim sibuk saling bertempur dan membunuh satu sama lain dan pemenangnya juga sama2 mati!! Zubayr lolos dari kematian utk saat ini.

Juga, aneh bahwa Allah yg melarang orang2 utk merusak rumah suciNya (dalam Pertempuran Gajah), kini mengijinkannya utk dibakar dan dirusak. Dan ini akan terjadi lagi.

Ibn Zubayr mendapat waktu utk beristirahat. Anaknya Yazid menggantikan ayahnya, tapi sang anak mati karena wabah dua bulan kemudian. Orang2 Damaskus berbalik ke turunan lain dari keluarga Umayad utk mencari seorang Kalifah baru. Mereka memilih Marwan Ibn-Hakam, tangan kanan dari Usman. Tapi, dia meninggal 9 bulan kemudian. Payne mencatat:

Dalam satu tahun, tiga Kalifah meninggal, dan semuanya membawa keruntuhan pada kekaisaran mereka (hal 127).

Anak Marwan, Abd al-Malik menggantikan ayahnya. Malik seorang yg paling lalim diantara orang lalim. Reputasi kebrutalannya menandingi diktator abad ke-20. Malik bergerak melawan musuh2nya dan menghancurkan mereka. Ini termasuk Ibn Zubayr. Ubn Zubayr terbunuh oleh pasukan Syria ketika mempertahankan Mekah ditahun 73 AH.

PENCURIAN BATU HITAM

Kejadian ini tidak termasuk sebagai buah dari Keluarga Kerajaan Islam. Tapi, karena keterlaluannya, saya percaya bahwa semua orang, yg tertarik akan islam, perlu tahu akan hal ini. Saya menaruh materi ini juga utk menunjukkan kebejatan moral yg lebih jauh dari Islam.

Sekitar 930 AD, kekaisaran Islam sangat luas tapi dipenuhi oleh banyak masalah internal. Masalah2 serius seperti revolusi. Satu revolusi yg sukses dipimpin oleh orang bernama Hamdan Qarmat. Dia seorang petani Irak. Dia memimpin pemberontakan dg mendapat kekuatan yg luar biasa karena waktunya yg tepat. Akhirnya mereka mengalahkan muslim2 lain yg melawan mereka dan lalu mereka bergerak ke Mekah.

Catatan Payne:
Pada 12 January 930, mereka menguasai Mekah, setelah berbaris dg cepat melintasi dataran tinggi Najd. Pedang2 Qarmatian membacok tanpa ampun orang2 Mekah yg memenuhi jalan2 sempit, dan pembunuhan2 itu tidak berhenti hingga sekitar 30.000 mayat berserakan disekitar kota suci ini. Sumur suci Zamzam penuh dg mayat2. Mereka melepas “Kiswa”, kain yg menutupi Kabah, dan memukul2 batu hitam, melepaskan dan memindahkan potongan2nya ke al-Ahsa, ibukota mereka. Abbasids yg ketakutan (Muslim yg memerintah disana), tidak berdaya mencegah orang2 Qarmatian utk menghancurkan apapun yg mereka ingin hancurkan. (hal 187).

Batu Hitam belakangan dikembalikan ke Kabah.

Inti dari semua ini adalah bahwa Islam adalah agama yg tidak mensucikan orang . Sejarah mencatat bahwa para pengikutnya memperalat Islam utk mendapat kekuasaan. Disini para Muslim sendiri merusak dan menghancurkan objek yg sangat dipuja. Disini para Muslim melanggar perintah Muhammad utk tidak bertempur di Mekah. Malahan mereka membunuh 30.000 muslim Mekah hanya dalam satu hari!

IKHTISAR

Anggota terakhir Keluarga Kerajaan Islam yg kita pelajari ini menunjukkan semua bentuk dosa dan hasrat jasmani dari pendahulu mereka. Mu’awiyah berbohong pada Hasan dan yg lainnya, mengenai pemindahan kekuasaan setelah ia meninggal, Hasan menyerahkan pencarian kekuasaanya lewat sogokan dan menghabiskan sisa hidupnya dalam perzinahan, Husein mengorbankan hidupnya, hidup keluarganya dan hidup para pengikutnya. Semua utk mengejar kekuasaan, dan Ibn Zubayr menunggu2, mengharap kematian Husein dan kemudian berusaha utk mengambil kekuasaan yg sama. Dosa2 ini semua ditemukan dalam penjelasan Alkitab: “keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup.”

Terdapat banyak kejadian brutal yang tidak saya rinci. Dan, seiring berlalunya waktu, Islam menjadi makin hitam. Kemanapun Islam pergi, sungai2 darah mengalir.

DISKUSI

Apa yg mengherankan saya ketika membaca ini adalah bagaimana dg tanpa ragu2 Muslim sendiri yg membunuhi keluarga2 Muhammad, menghancurkan Medinah dan membunuhi teman2 Muhammad. Mereka berbohong, mencuri, saling menipu, dan saling membunuh. Tidak ada tujuan hidup rohani yg benar2 dari semua ini. Semua yg mereka pikirkan hanyalah kekuasaan.

Para Muslim yg rusak ini mungkin terlihat bagus diluar, tapi didalamnya jiwa ereka itu sudah mati.

Para Muslim ini begitu kesakitan, begitu tidak berperasaan, begitu penuh dg kebencian hingga mereka bahkan menghancurkan “Rumah Allah”, yakni Kabah di Mekah. Ajaran2 Muhammad tidak lagi berarti. Yg berarti adalah para muslim membunuh muslim lain yg menentang kekuasaan mereka. Hingga hari ini, hal itu, bukannya Quran, bukannya Muhammad, tapi gelombang kekerasan melawan penentangan kekuasaan mereka, adalah warisan sejati dari Islam.

TANTANGAN BAGI MUSLIM
Tidakkah kau risih melihat bahwa Muslim2 awal, banyak dari mereka yg kenal Muhammad secara dekat, mengucurkan darah sesama Muslim dg begitu mudahnya ?

Tidakkah menantang imanmu tahu bahwa Muslim sendiri merusak/menghancurkan Kabah – bahkan kemudian mencuri batu hitam dalam sejarah awal Islam ?

Tidakkah kau melihat bahwa ada hal yg betul2 tulalit dalam Islam kalau para pengikut awalnya saja begitu cepat menjadi pembunuh ?

Dimana ajaran2 Quran yang penuh ‘damai’ itu ? Dimana instruksi2 Muhamad? Kenapa mereka begitu mudah mengesampingkan semua itu?

---------------------------------------
BIBLIOGRAPHY

1) al-Tabari, "The History of al-Tabari", (Ta'rikh al-rusul wa'l-muluk), State University of New York Press 1993

2) Bukhari, Muhammad, “Sahih Bukhari”, Kitab Bhavan, New Delhi, India, 1987, translated by M. Khan

4) Payne, Robert, “The History of Islam”, Dorset Press, New York, 1990


No comments: